Kamis, 04 Oktober 2018

MEMBENTUK TIM YANG SOLID DAN KOMPETENSI TIM YANG SOLID

Forum
: Diskusi 4
NAMA
: SUMARNI RANDRIANY
DOSEN
: Prof.Dr.Meutia,SE.MP.
NIM
: 530021766
MATA KULIAH
UPBJJ-UT
: PERILAKU ORGANISASI EKMA 5101
: SORONG









Soal

Apabila Anda ditunjuk sebagai pimpinan proyek di kantor tempat Anda bekerja, kemudian Anda diminta untuk membentuk suatu tim yang solid dan kuat. Bagaimana Anda membentuk tim yang solid dan kuat tersebut dengan berbagai perilaku atau karakteristik karyawan yang berbeda-beda?  kompetensi apa saja yang dibutuhkan untuk membentuk tim yang solid dalam sebuah projek.
Jawab
1.    Jika posisi saya sebagai Pimpro dikantor cara saya untuk membentuk tim yang solid dan kuat dengan berbagai perilaku atau karateristik karyawan yang berbeda beda adalah :

Untuk membangun sebuah tim yang solid tentu tidak mudah. Menyatukan banyak hati, pikiran dan tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan yang sama memang tidak selalu mudah. Karena dalam sebuah tim terdapat banyak jenis dan tipe orang yang berbeda. Namun inilah yang menjadi seni dari sebuah hubungan tim yang solid. Kemampuan dari masing – masing anggota dan juga pemimpin tim untuk dapat menyatukan perbedaan adalah yang harus dimiliki dan dilakukan. Itu sebabnya baik pemimpin ataupun anggota tim harus tahu apa saja yang harus mereka pelajari dan lakukan, untuk membangun sebuah tim yang solid. Ada 3 diataranya langkah2 yang harus ditempuh untuk membangun tim yang solid dengan berbagai karateristik karyawan yaitu :

a. Gaya komunikasi

Kita tentu saja sudah tahu bahwa setiap orang memiliki gaya komunikasi mereka masing – masing. Perbedaan ini yang kadang membuat penyampaian informasi sering tidak selesai dengan baik. Namun tim yang solid harus mampu saling mengerti bagaimana gaya komunikasi antar anggota tim. Ini juga dikhususkan untuk pemimpin dari sebuah tim. Mereka harus tahu dan paham bagaimana gaya komunikasi dari setiap anggota tim. Tujuannya adalah untuk memudahkan menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama baik dalam diskusi ataupun praktek kerja.

b. Tipe kepribadian untuk membagi peran

Selain komunikasi, masing – masing orang juga memiliki kelebihannya sendiri, salah satunya yaitu memiliki tipe kepribadian yang berbeda satu sama lainnya. Tipe kepribadian ini yang bisa membuat satu tim menjadi solid atau tidak. Kemampuan masing – masing orang untuk mengerti bagaimana kepribadian mereka dan teman mereka juga akan membantu kelancaran komunikasi dalam tim. Sebagai ketua atau pemimpin, Anda juga harus bisa mengetahui bagaimana tipe kepribadian dari masing – masing karyawan atau anggota tim Anda. Jika sudah Anda mengetahui tipe kepribadian setiap anggota tim, Anda bisa membagi mereka dalam peran yang bisa membuat mereka berkembang dalam pekerjaan yang mereka lakukan.

c. Keseimbangan antara tugas dan kesenangan

Tim bukan hanya sekedar mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan secara bersama – sama, memikul beban dan saling berbagi tugas. Tapi tim juga tempat bagaimana setiap orang dapat berbagi kebahagiaan dan kesenangan dengan yang lain. Dalam satu tim kerja, perlu adanya keseimbangan antara tugas dengan kesenangan yang didapatkan oleh masing – masing anggota tim. Mereka harus saling mengerti bagaimana menciptakan suasana yang harmonis dan menyenangkan dalam komunikasi tim yang solid. Ini akan membantu setiap tim dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada dan mengatasi setiap permasalahan yang muncul di dalam sebuah tim. Antar anggota tim harus saling memberikan dukungan kepada yang lain, supaya bisa saling membantu dalam menyelesaikan tugas.
    d. Komitmen
Beberapa orang berkomitmen dengan beberapa alasan di atas. Lalu yang menjadi kunci adalah bagaimana Anda dapat menghadirkan komitmen tersebut pada sebuah tim yang Anda pimpin. Anda dapat memancing terbentuknya komitmen tersebut dengan keterlibatan kerja, keuntungan-keuntungan apa yang anggota tim dapatkan jika dapat mencapai visi tim, membentuk hubungan yang baik antar anggota. Pastikan Anda mengkomunikasikan ekspektasi Anda kepada tim dan mereka sependapat dengan Anda.

e. Penghargaan

    Berikanlah penghargaan atas usaha keras, ide, dan kreativitas tim yang telah dituangkan pada pekerjaan. Meskipun terkadang anggota tim tidak meminta, namun pujian tulus dari atasan atau pimpinan secara emosional akan memberikan semangat dan dorongan untuk lebih berkembang. Insentif berupa uang mungkin juga diperlukan. Motivasi berupa reward atas kinerja bisa menjadi salah satu yang sepertinya sepele namun berdampak besar untuk membangun tim kerja ( team building ) yang lebih solid dan efektif. Penting juga memberikan dua reward baik penghargaan untuk tim maupun individu.

f. Pengendalian

    Rapat bisa menjadi alternatif pemimpin untuk mengendalikan apakah tim sudah melakukan pekerjaannya selaras dengan visi. Anda juga dapat menanyakan seberapa jauh progress yang telah dihasilkan. Apakah ada kendala dan hambatan saat menjalankan setiap tugas? Apakah ada konflik yang perlu diselesaikan dan dimusyawarahkan? kontrol sangat penting dilakukan mengingat terkadang tim mungkin akan kehilangan arah saat mengerjakan tugas yang bagi mereka terlalu kompleks. Menyatukan, menyadarkan dan mengembalikan mereka ke misi yang seharusnya. Pengendalian membantu kita untuk memastikan bahwa para anggota tim melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar.

g. Fasilitas

    Yang memadai Membangun sebuah tim atau team building berarti Anda menyetujui bahwa setiap usaha yang dilakukan tim akan didukung oleh manajemen. Manajemen harus memastikan terpenuhinya kebutuhan akan fasilitas-fasilitas seperti alat, perlengkapan, termasuk dana. Bila dukungan akan fasilitas tersebut terkendala, maka hal itu akan menghambat kinerja tim.

2.    Kompetensi apa saja yang dibutuhkan untuk membentuk tim yang solid dalam sebuah projek.
Projek adalah unik termasuk dalam hal kompleksitasnya. Diperlukan kompetensi khusus dalam menghadapi dan mengelola projek yang. Pengetahuan ini diperlukan dalam rangka membentuk tim proyek yang tangguh serta mampu menjawab tantangan proyek yang kompleks.
Keunikan proyek menyebabkan kebutuhan akan tim projek yang juga unik. Pada konteks kompleksitas projek, kriteria tim proyek juga berbeda. Semakin tinggi kompleksitas proyek, terdapat kebutuhan beberapa kriteria tim yang semakin tinggi pula. Sehingga setelah melakukan penilaian kompleksitas proyek, kriteria atau tingkat kompetensi tim projek dapat ditentukan.
Terdapat beberapa kompetensi yang diperlukan oleh Project Manager dan Analis Bisnis dalam melaksanakan projek sbb :
a.    Technical meliputi, Penggunaan teknologi untuk mendukung obyektif bisnis,Konsep dan Prinsip engineering sistem, Teknik pemodelan yang powerful, Komunikasi konsep teknis kepada peserta non-teknis;
b.    Analytical meliputi, Penggunaan siklus hidup proyek untuk memberikan solusi yang bernilai secara cepat, Komunikasi konsep teknis kepada peserta non-teknis, Teknik-teknik untuk perencanaan, analisa, penentuan, validasi, memetakan, dan mengelola persyaratan;
c.    Business meliputi, Perencanaan yang strategis, penetapan tujuan,pengukuran,peningkatan dan reengineering proses bisnis, perencanaan bisnis, Komunikasi konsep bisnis kepada peserta teknis;
d.   Leadership meliputi, Manajemen hubungan pelanggang, manajemen proyek,kemampuan untuk mengungkapkan dengan jelas visi, Manajemen perubahan organisasi, manajemen politik dan kekuatan, Nilai-nilai kebenaran, etika, dan integritas, Manajemen benefit proyek.
Wassalam… 



ANALYSIS MARKOV

FORUM
: DISKUSI 5
NAMA
: SUMARNI RANDRIANY
DOSEN
: AMALIA K WARDANI
NIM
: 530021766
MATA KULIAH
: METODE KUANTITATIF – EKMO5103.03











Soal
Setelah  membaca  topik  mengenai  Analisis  Markov,  dapatkah  anda  berikan  satu  contoh fenomena ekonomi dan bisnis dan bagaimana analisis markov digunakan.
Silahkan didiskusikan. 

Tanggapan !

Apakah Markov Analysis itu?

Markov analysis merupakan suatu bentuk metode kuantitatif yang digunakan untuk menghitung probabilitas perubahan-perubahan yang terjadi berdasarkan probabilitas perubahan selama periode waktu tertentu. Menurut Siagian (2006), rantai markov (markov chain) adalah suatu metode yang mempelajari sifat-sifat suatu variabel pada masa sekarang yang didasarkan pada sifat-sifatnya di masa lalu dalam usaha menaksir sifat-sifat variabel tersebut di masa yang akan datang. Rantai markov atau yang sering disebut dengan markov chain ini biasa digunakan untuk melakukan pembuatan model (modelling) bermacam-macam sistem dan proses bisnis.

Markov analysis digunakan untuk mencari probabilitas yang akan muncul dimasa depan, dengan menganalisa probabilitas pada saat ini. Salah satu tujuan metode ini adalah untuk memprediksi masa depan (Render, 2006). Teknik ini memiliki beragam aplikasi dalam dunia bisnis, diantaranya analisis pangsa pasar, prediksi kerugian, prediksi penerimaan mahasiswa baru di universitas, dan menentukan apakah sebuah mesin akan mengalami kerusakan dimasa mendatang. Markov analysis bukan merupakan teknik optimasi, melainkan merupakan teknik deskriptif yang menghasilkan informasi probabilita. Markov analysis dapat diterapkan ke keadaan lainnya, sepanjang waktu. Analisa markov hampir sama dengan decision analysis, bedanya adalah analisa rantai markov tidak memberikan keputusan rekomendasi, melainkan hanya informasi probabilitas mengenai situasi keputusan yang dapat membantu pengambil keputusan mengambil keputusannya.

Asumsi-Asumsi Markov Analysis
Penggunaan Markov analysis terhadap suatu masalah memerlukan pengetahuan tentang 3 keadaan, yaitu keadaan awal, keadaan transisi, dan keadaan steady state. Diantara ketiga kejadian ini, maka keadaan transisi merupakan keadaan yang terpenting. Oleh karena itu, asumsi-asumsi dalam metode ini hanya berhubungan dengan keadaan transisi.

Asumsi-asumsi dalam Markov analysis adalah sebagai berikut:
1.      Jumlah probabilitas transisi keadaan (baris matriks) adalah 1.
2.      Probabilitas transisi tidak berubah selamanya.
3.      Probabilitas transisi hanya tergantung pada status sekarang, bukan pada periode sebelumnya.
       Keadaan Transisi dan Probilitasnya
Keadaan transisi adalah perubahan dari suatu keadaan (status) ke keadaan (status) lainnya pada periode berikutnya. Keadaan transisi ini merupakan suatu proses random dan dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Probabilitas ini dikenal sebagai probabilitas transisi. Probabilitas ini dapat digunakan untuk menentukan probabilitas keadaan atau periode berikutnya.
Keadaan Steady State dan Probabilitasnya
Keadaan steady state adalah keadaan keseimbangan setelah proses berjalan selama beberapa periode. Probabilitas pada keadaan ini disebut probabilitas steady state yang nilainya tetap.
Apabila keadaan steady state terjadi, maka probabilitas status periode i akan sama dengan probabilitas pada status berikutnya (i +1).
JJ (i) = JJ (i + 1) dan TJ (i) = TJ (i+1)
dimana: JJ (i) + TJ (i) = 1
atau JJ (i) = 1-TJ (i)
TJ (i) = 1-JJ (i)
 Salam sukses selalu....

Kamis, 27 September 2018

MODEL INPUT-OUTPUT /I-O



TANGGAPAN
: DISKUSI 4
NAMA
: SUMARNI RANDRIANY
DOSEN
: AMALIA K WARDANI
NIM
: 530021766
MATA KULIAH
: METODE KUANTITATIF – EKMO5103.03









1.  Jelaskan secara singkat keunggulan dan kelemahan analisis I-O
2.    Apa yang dimaksud dengan forward linkages dan backward linkages dan bagaimana mengukurnya?
3.    Mengapa proyeksi dengan menggunakan I-O hanya untuk jangka pendek dan menengah ?

Selamat siang Ibu Dosen Amalia K Wardini selaku Tutor yang saya hormati, ijinkan saya menanggapi forum diskusi 4 kali ini :

Jawaban no.1
IO adalah analisis yang dapat dikategorikan sebagai analisis tradisional. Analisis tradisional ini berfokus kepada pemisahan potongan-potongan individual dari sesuatu yang dipelajari/dikaji, kata analisis itu sendiri berakar dari pengertian “ memecahkan sesuatu berdasarkan bagian-bagian yang membentuknya “ (Aronso,tt)
Model IO ini yang  pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Wassily W. Leontif tahun 1930 ini dipakai BPS dan masih bertahan hingga sekarang. BPS (2008)  mendefenisikan Tabel Input Output sebagai suatu tabel yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa yang terjadi antar sektor ekonomi serta saling keterkaitan antara sektor yang satu dengan sektor yang lainnya dalam suatu wilayah pada suatu periode tertentu, disajikan  berupa matriks.  Isian sepanjang baris Tabel Input Output menunjukkan bagaimana output suatu sektor dialokasikan untuk memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir, dan pada baris nilai tambah menunjukkan komposisi penciptaan nilai tambah sektoral.

Prinsip dasar analisis input-output ini dengan mendisagregasi semua aliran pengeluaran antara berbagai aktivitas ekonomi (sektor ekonomi), antar konsumen dan aktivitas ekonomi, antar aktivitas ekonomi dan penyediaan input dalam perekonomian (BPS, 2008; Nazara, 2011).

Gambar 1.
Skema Dasar Tabel Input-Output (Nazara, 2011)

Menurut BPS (1995) Keunggulan menggunakan analisis input–output /I-Oantara lain:
1. Kemampuan input–output untuk melihat sektor demi sektor dalam perekonomian sampai tingkat yang sangat rinci sehingga membuat analisis input–output sesuai bagi proses perencanaan.
2. Mempunyai kemampuan dalam menganalisis keterkaitan antar sektor dalam suatu perekonomian. Hubungan antar sektor menjadi penting sejak analisis pembangunan ekonomi tidak hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga mulai melihat pembagian pertumbuhan antar faktor produksi dan juga sumber-sumber pertumbuhan.
3. Semua sektor ekonomi dapat dipakai sekaligus dalam satu kali analisis, sehingga perubahan masingmasing sektor ekonomi akan dapat dengan mudah diketahui dampaknya.
4. Kaitan ke depan dan kaitan ke belakang dapat dengan jelas diketahui. Dengan demikian sektor yang memiliki kaitan ke depan yang bernilai positif dan elastisitasnya besar mempunyai prospek untuk dikembangkan.
5. Memberi petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai pengaruh terkuat terhadap pertumbuhan ekonomi serta sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

Menurut BPS beberapa kelemahan analisis input–output, yaitu:
1. Koefisien input atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode analisis. Karena koefisien teknis dianggap konstan, maka teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi pun dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga output.
2. Model input-output memerlukan biaya yang relatif besar dalam pengumpulan data dan ketersediaan data pokok yang belum memadai. Dasar Teori Input-Output Output yang diproduksi oleh suatu sektor
Sedangkan menurut Boedijanto (2003) kelemahan, IO analisis dibandingkan model lain, diantaranya:
1.  Koefisien input atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode analisis atau proyeksi, sehingga teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksinya juga dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga input.
2.  Analisis input output tidak mampu menjelaskan masalah distribusi pendapatan dalam suatu perekonomian karena dalam model itu tidak terdapat elemen yang dapat mencerminkan distribusi pendapatan.
3.  Tidak mampu menjawab bagaimana mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara yang paling memungkinkan bila dihadapkan pada sumber daya tertentu. Analisis input output hanya bisa menjawab pertanyaan tentang apakah suatu daerah memiliki sumberdaya yang mencukupi untuk mencapai target yang hendak dicapai.

Jawaban no.2
Yang dimaksud dengan forward linkages adalah ; Sebuah istrumen atau ransangan  pendorong yang terjadi akibat adanya sebuah hubungan dalam industri yang dapat memberikan perkembangan berbagai industri yang menggunakan  barang,bahan baku atau bahan mentah pertama dalam industri lainya sebagai input bahan baku awal (industri).

Forward linkage – keterkaitan ke depan
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan distribusi output sektor i tersebut. Hal ini membuat sektor lain memiliki input produksi yang lebih banyak.Karena itu sektor-sektor lain akan meningkatkan pula proses produksinya, yang pada gilirannya mendistribusikan output produksi yang lebih banyak lagiKeterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke depan (forward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan output produksi

Cara mengukur  forward linkage
Direct forward linkage : diagonal matriks leontiefTotal forward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DFL dan efek tidak langsung = TFL - DFL, di mana b adalah elemen Leontief inverse


Yang dimaksud dengan backward linkages adalah ; Sebuah istrumen atau ransangan pendorong yang terjadi akibat adanya sebuah hubungan dalam industri yang dapat memberikan perkembangan berbagai industri yang menyediakan  barang,bahan baku atau bahan mentah pertama dalam industri lainya sebagai input bahan baku awal (industri).

Backward linkage – keterkaitan ke belakang
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan permintaan input sektor i tersebut.Input sektor i tadi ada yang berasal dari sektor i sendiri, ada pula yang berasal dari sektor lain, katakan (di model dua sektor) sektor j. Sektor i meminta output sektor j lebih banyak dari sebelumnya, yang berarti harus ada peningkatan output sektor j.Peningkatan output sektor j ini, pada gilirannya, akan meningkatkan permintaan input sektor i itu sendiri, Begitu seterusnya, terjadi keterkaitan antarsektor industri tersebut.Keterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke belakang (backward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan input produksi


Cara mengukur  backward linkage
Direct backward linkage : diagonal matriks leontief inversTotal backward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DBL dan efek tidak langsung = TBL - DBL, di mana b adalah elemen Leontief inverse
menurut hirscman, dalam sektor produktif mekanisme pendorong pembangunan (inducement mechanism) yang tercipta sebagai akibat adanya hubungan antara berbagai industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah dalam industri lainnya.
pengaruh keterkaitan ke belakang maksudnya adalah tingkat rangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang menyediakan input (bahan baku) bagi industri tersebut, sedangkan pengaruh kaitan ke depan adalah tingkat rangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang menggunakan produk industri yang pertama sebagai input (bahan baku) mereka.         

Jawaban no.3
Mengapa proyeksi dengan menggunakan I-O hanya untuk jangka pendek dan menengah ?
Proyeksi Input-output (I-O) adalah Suatu model matematis untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kait mengait antar berbagai sektor atau kegiatan ekonomi “artinya output suatu sektor merupakan input bagi sektor lain”. Prinsip dasar dari analisis input-output adalah mengidentifikasi dan mendisagregasi semua aliran pengeluaran antara berbagai aktivita sekonomi (sektor/industri), antara aktivitas ekonomi dan konsumen, antara aktivitas ekonomi dan penyediaan input yang ada dalam struktur perdagangan perekonomian. Bertujuan untuk menentukan multiplier dan mengidentifikasi perekonomian secara menyeluruh dan mengetahui dampak perubahan permintaan akhir dari setiap aktivitas ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan, proyeksi input output mempunyai hubungan langsung, dimana sektor yang menggunakan input dari output sektor yang bersangkutan merasakan pengaruh secara langsung. Sedangkan hubungan tidak langsung, pengaruh terhadap industri yang outputnya tidak digunakan sebagai input. Sementara hubungan sampingan adalah pengaruh tidak langsung yang lebih panjang.






Rabu, 26 September 2018

CARA MENGATASI KARYAWAN YANG MENGALAMI STRES DALAM BEKERJA


Author : Sumarni Randriany
NIM 530013436
UPBJJ Sorong

Pekerjaan yang overload, tidak sesuai dengan job description, atau kurangnya kompetensi seorang karyawan dapat menimbulkan stress bagi seorang karyawan.

Anda sebagai atasan harus peka dengan kejadian ini. Bagaimana cara Anda menghadapi karyawan yang merasakan hal tersebut?


JAWABAN
Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut mengenai stres yang disebabkan oleh pekerjaan yang overload, job description yang tidak sesuai dan kurangnya kompetensi dalam bekerja, maka perlu kita ketahui pengertian Stres.
Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan (Rivai, 2004:108). Orang-orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis sehingga mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif (Hasibuan, 2012:204).
Menurut Sasono (2004:47), stres kerja bisa dipahami sebagai keadaan dimana seseorang menghadapi tugas atau pekerjaan yang tidak bisa atau belum bisa dijangkau oleh kemampuannya. Jika kemampuan seseorang baru sampai angka 5 (lima) tetapi menghadapi pekerjaan yang menuntut kemampuan dengan angka 9 (sembilan), maka sangat mungkin sekali orang itu akan terkena stres kerja. 

Menurut Charles D Spielberger (Handoyo, 2001:63) mendefinisikan stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.

Faktor-faktor penyebab stres karyawan, antara lain sebagai berikut:

1.  Beban kerja yang sulit dan berlebihan.
2.  Tekanan dan sikap pemimpin yang kurang adil dan wajar. 
3.  Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai. 
4.  Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja.
5.  Balas jasa yang terlalu rendah. 
6.    Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua, dan lain-lain.

1.  Selaku atasan yang harus saya lakukan dalam mengatasi pegawai/karyawan  yang memiliki pekerjaan yang overload adalah sbb :
     Perasaan yang overload penyebabnya bukan saja karena faktor dalam kantor namun bisa saja dari luar kantor misalnya masalah keluarga,lingkungan  yang  terbawa kekantor. Namun apabila overload itu disebabkan karena beban kerja yang tinggi terhadap pekerjaan yang dialami pegawai/karyawan maka saya sebagai atasan akan melakukan


a.     Menentukan Prioritas
Memilih pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Kalau perlu berikan deadline oleh diri sendiri dan berikan nomor urut tugas mana dulu yang harus dikerjakan.
b.     Memberikan waktu Istirahat
Saat Anda sudah disibukkan dengan berbagai rentetan pekerjaan, tanpa disadari tidak ada waktu untuk istirahat. Sesibuk apapun, sebaiknya sempatkan  diri minimal 15 menit untuk menjauh dari layar komputer. Misalnya melakukan peregangan otot, mendengarkan musik, minum teh atau aktivitas lainnya yang bisa membuat pikiran menjadi segar.
c.     Menyuruh Konsentrasi
Konsentrasi tinggi sangat diperlukan agar pekerjaan cepat selesai. Oleh karena itu, sebaiknya, kurangi aktivitas membuka social media atau bergosip dengan teman.
d.     Mmberikan Cuti
Pekerjaan yang menumpuk rasanya ingin segera diselesaikan supaya tidak jadi beban ke depannya. Tapi, sebaiknya, jangan memaksakan diri mati-matian menyelesaikan pekerjaan. Pergunakan hak cuti Anda untuk menyegarkan pikiran sejenak supaya punya energi baru dan bisa lebih produktif lagi.
e.     Memberikan Hangout
Di akhir pekan, jangan membebani diri dengan tetap memikirkan pekerjaan. Saatnya Anda berkumpul dengan teman-teman atau menggunakan waktu tersebut untuk bersenang-senang. Saatnya untuk mencicipi kuliner terbaru, menonton film yang seru, karaoke, dan lain-lain.
f.       Menyuruh Jujur
Komunikasikan kepada rekan kerja bila pekerjaan dirasa menumpuk. Mungkin mereka bisa membantu untuk menemukan solusi masalah Anda ini. Kalau perlu sampaikan juga kepada atasan, siapa tahu atasan bisa mengerti dan bisa membantu memberikan tenaga tambahan.

2.  Selaku atasan yang harus saya lakukan dalam mengatasi pegawai/karyawan  yang memiliki pekerjaan yang tidak sesuai dengan job description  adalah sbb:

Saya sebagai atasan harus menganalisa jabatan2 dari para karyawan agar tidak salah dalam memberikan pekerjaan dan sesuai dengan jabatannya.
Analisa jabatan dapat dilakukan dengan tiga kondisi:
a.     Untuk jabatan atau posisi yang sama sekali baru dalam perusahaan namun  sudah terdapat dalam struktur organisasi
b.     Untuk jabatan atau posisi yang sudah ada di perusahaan namun belum ada personil yang mengisi jabatan tersebut.
c.      Untuk jabatan atau posisi yang sudah ada di perusahaan dan sudah diisi oleh personil namun personil tersebut belum memiliki uraian jabatan.
dalam sebuah perusahaan, dapat dipastikan selain harus memiliki struktur organisasi juga harus memiliki job description atau biasa dikenal dengan deskripsi pekerjaan. hal ini dikarenakan agar setiap karyawan pemegang jabatan mampu memahami tugas dari masing-masing jabatannya. dalam menyusun job description tidak dapat dilakukan secara asal. harus sesuai dengan perhitungan beban kerja sekaligus analisa jabatan yang telah dilakukan.

3.  Bagaimana cara saya menghadapi karyawan yang memiliki kekurangan dalam  kompetensinya?
Saya sebagai atasan saya harus melakukan langkah-langkah sbb :
a.     Memberikan kesempatan kepada SDM itu untuk mengikuti berbagai pelatihan agar lebih mengasah kemampuannya dan mengaplikasikan ilmu yang baru didapatnya. apabila karyawan memiliki kekurangan dalam kompetensi maka perusahaan wajib melakukan training atau sekolah lagi bagi yang belum memenuhi standar kompetensi karyawan, agar dapat membantu mengerjakan tugas dari atasan dan meminimalkan stress karena sudah bisa dan memiliki kompetensi yang memang dibutuhkan perusahaan.
b.     Yang kedua, memberi target-target baru yang sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya. Ketiga, melakukan monitoring, sehingga akan diketahui dengan jelas kapasitas sebenarnya dari yang bersangkutan.
c.      Yang ketiga, diberi tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuannya.
d.     Dan melakukan langkah langkah langkah yang lain demi solusi yang terbaik agar meminimalkan stress akan dilakukan setelah diketahui bahwa karyawan memiliki stress dalam pekerjaannya,
e.     Melakukan analisa dan pendekatan persuasif membangun komunikasi sehingga dapat mengetahui terdapatnya  karyawan yang  stress dalam pekerjaannya, karyawan tidak akan bertindak terlalu sinis, karyawan tidak bertindak selalu ingin kabur dan sering cuti, atau tidak izin, meminimalkan pekerjaan agar selalu tidak salah dalam mengerjakan pekerjaannya,tidak cepat cepat marah dan selalu ragu dengan diri sendiri, dan sering sakit.
       solusi yang lainnya adalah melakukan regenerasi karyawan lama dengan merekrut karyawan baru, memilih karyawan yang lebih dekat dengan kantor, memberikan arahan dan dedikasih agar pekerjaan tidak dibawah kerumah, persoalan rumah tangga dan keluarga tidak dibawa kekantor, menjalin komunikasi antar atasan dan bawahan,rekan dan menjalin kekeluargaan agar tercipta sinergitas dalam bekerja,mempermudah karyawan dalam pemberian pekerjaan,membagi rata pekerjaan antar karyawan, bersikap fleksibel dalam mensikapi karakter karyawan serta humoris untuk menciptakan suasana dalam bekerja nyaman dan tidak tegang
Sekian,
dan terimakasih salam… By Sumarni Randriany