Kamis, 04 Oktober 2018

MEMBENTUK TIM YANG SOLID DAN KOMPETENSI TIM YANG SOLID

Forum
: Diskusi 4
NAMA
: SUMARNI RANDRIANY
DOSEN
: Prof.Dr.Meutia,SE.MP.
NIM
: 530021766
MATA KULIAH
UPBJJ-UT
: PERILAKU ORGANISASI EKMA 5101
: SORONG









Soal

Apabila Anda ditunjuk sebagai pimpinan proyek di kantor tempat Anda bekerja, kemudian Anda diminta untuk membentuk suatu tim yang solid dan kuat. Bagaimana Anda membentuk tim yang solid dan kuat tersebut dengan berbagai perilaku atau karakteristik karyawan yang berbeda-beda?  kompetensi apa saja yang dibutuhkan untuk membentuk tim yang solid dalam sebuah projek.
Jawab
1.    Jika posisi saya sebagai Pimpro dikantor cara saya untuk membentuk tim yang solid dan kuat dengan berbagai perilaku atau karateristik karyawan yang berbeda beda adalah :

Untuk membangun sebuah tim yang solid tentu tidak mudah. Menyatukan banyak hati, pikiran dan tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan yang sama memang tidak selalu mudah. Karena dalam sebuah tim terdapat banyak jenis dan tipe orang yang berbeda. Namun inilah yang menjadi seni dari sebuah hubungan tim yang solid. Kemampuan dari masing – masing anggota dan juga pemimpin tim untuk dapat menyatukan perbedaan adalah yang harus dimiliki dan dilakukan. Itu sebabnya baik pemimpin ataupun anggota tim harus tahu apa saja yang harus mereka pelajari dan lakukan, untuk membangun sebuah tim yang solid. Ada 3 diataranya langkah2 yang harus ditempuh untuk membangun tim yang solid dengan berbagai karateristik karyawan yaitu :

a. Gaya komunikasi

Kita tentu saja sudah tahu bahwa setiap orang memiliki gaya komunikasi mereka masing – masing. Perbedaan ini yang kadang membuat penyampaian informasi sering tidak selesai dengan baik. Namun tim yang solid harus mampu saling mengerti bagaimana gaya komunikasi antar anggota tim. Ini juga dikhususkan untuk pemimpin dari sebuah tim. Mereka harus tahu dan paham bagaimana gaya komunikasi dari setiap anggota tim. Tujuannya adalah untuk memudahkan menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama baik dalam diskusi ataupun praktek kerja.

b. Tipe kepribadian untuk membagi peran

Selain komunikasi, masing – masing orang juga memiliki kelebihannya sendiri, salah satunya yaitu memiliki tipe kepribadian yang berbeda satu sama lainnya. Tipe kepribadian ini yang bisa membuat satu tim menjadi solid atau tidak. Kemampuan masing – masing orang untuk mengerti bagaimana kepribadian mereka dan teman mereka juga akan membantu kelancaran komunikasi dalam tim. Sebagai ketua atau pemimpin, Anda juga harus bisa mengetahui bagaimana tipe kepribadian dari masing – masing karyawan atau anggota tim Anda. Jika sudah Anda mengetahui tipe kepribadian setiap anggota tim, Anda bisa membagi mereka dalam peran yang bisa membuat mereka berkembang dalam pekerjaan yang mereka lakukan.

c. Keseimbangan antara tugas dan kesenangan

Tim bukan hanya sekedar mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan secara bersama – sama, memikul beban dan saling berbagi tugas. Tapi tim juga tempat bagaimana setiap orang dapat berbagi kebahagiaan dan kesenangan dengan yang lain. Dalam satu tim kerja, perlu adanya keseimbangan antara tugas dengan kesenangan yang didapatkan oleh masing – masing anggota tim. Mereka harus saling mengerti bagaimana menciptakan suasana yang harmonis dan menyenangkan dalam komunikasi tim yang solid. Ini akan membantu setiap tim dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada dan mengatasi setiap permasalahan yang muncul di dalam sebuah tim. Antar anggota tim harus saling memberikan dukungan kepada yang lain, supaya bisa saling membantu dalam menyelesaikan tugas.
    d. Komitmen
Beberapa orang berkomitmen dengan beberapa alasan di atas. Lalu yang menjadi kunci adalah bagaimana Anda dapat menghadirkan komitmen tersebut pada sebuah tim yang Anda pimpin. Anda dapat memancing terbentuknya komitmen tersebut dengan keterlibatan kerja, keuntungan-keuntungan apa yang anggota tim dapatkan jika dapat mencapai visi tim, membentuk hubungan yang baik antar anggota. Pastikan Anda mengkomunikasikan ekspektasi Anda kepada tim dan mereka sependapat dengan Anda.

e. Penghargaan

    Berikanlah penghargaan atas usaha keras, ide, dan kreativitas tim yang telah dituangkan pada pekerjaan. Meskipun terkadang anggota tim tidak meminta, namun pujian tulus dari atasan atau pimpinan secara emosional akan memberikan semangat dan dorongan untuk lebih berkembang. Insentif berupa uang mungkin juga diperlukan. Motivasi berupa reward atas kinerja bisa menjadi salah satu yang sepertinya sepele namun berdampak besar untuk membangun tim kerja ( team building ) yang lebih solid dan efektif. Penting juga memberikan dua reward baik penghargaan untuk tim maupun individu.

f. Pengendalian

    Rapat bisa menjadi alternatif pemimpin untuk mengendalikan apakah tim sudah melakukan pekerjaannya selaras dengan visi. Anda juga dapat menanyakan seberapa jauh progress yang telah dihasilkan. Apakah ada kendala dan hambatan saat menjalankan setiap tugas? Apakah ada konflik yang perlu diselesaikan dan dimusyawarahkan? kontrol sangat penting dilakukan mengingat terkadang tim mungkin akan kehilangan arah saat mengerjakan tugas yang bagi mereka terlalu kompleks. Menyatukan, menyadarkan dan mengembalikan mereka ke misi yang seharusnya. Pengendalian membantu kita untuk memastikan bahwa para anggota tim melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar.

g. Fasilitas

    Yang memadai Membangun sebuah tim atau team building berarti Anda menyetujui bahwa setiap usaha yang dilakukan tim akan didukung oleh manajemen. Manajemen harus memastikan terpenuhinya kebutuhan akan fasilitas-fasilitas seperti alat, perlengkapan, termasuk dana. Bila dukungan akan fasilitas tersebut terkendala, maka hal itu akan menghambat kinerja tim.

2.    Kompetensi apa saja yang dibutuhkan untuk membentuk tim yang solid dalam sebuah projek.
Projek adalah unik termasuk dalam hal kompleksitasnya. Diperlukan kompetensi khusus dalam menghadapi dan mengelola projek yang. Pengetahuan ini diperlukan dalam rangka membentuk tim proyek yang tangguh serta mampu menjawab tantangan proyek yang kompleks.
Keunikan proyek menyebabkan kebutuhan akan tim projek yang juga unik. Pada konteks kompleksitas projek, kriteria tim proyek juga berbeda. Semakin tinggi kompleksitas proyek, terdapat kebutuhan beberapa kriteria tim yang semakin tinggi pula. Sehingga setelah melakukan penilaian kompleksitas proyek, kriteria atau tingkat kompetensi tim projek dapat ditentukan.
Terdapat beberapa kompetensi yang diperlukan oleh Project Manager dan Analis Bisnis dalam melaksanakan projek sbb :
a.    Technical meliputi, Penggunaan teknologi untuk mendukung obyektif bisnis,Konsep dan Prinsip engineering sistem, Teknik pemodelan yang powerful, Komunikasi konsep teknis kepada peserta non-teknis;
b.    Analytical meliputi, Penggunaan siklus hidup proyek untuk memberikan solusi yang bernilai secara cepat, Komunikasi konsep teknis kepada peserta non-teknis, Teknik-teknik untuk perencanaan, analisa, penentuan, validasi, memetakan, dan mengelola persyaratan;
c.    Business meliputi, Perencanaan yang strategis, penetapan tujuan,pengukuran,peningkatan dan reengineering proses bisnis, perencanaan bisnis, Komunikasi konsep bisnis kepada peserta teknis;
d.   Leadership meliputi, Manajemen hubungan pelanggang, manajemen proyek,kemampuan untuk mengungkapkan dengan jelas visi, Manajemen perubahan organisasi, manajemen politik dan kekuatan, Nilai-nilai kebenaran, etika, dan integritas, Manajemen benefit proyek.
Wassalam… 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar