Kamis, 27 September 2018

MODEL INPUT-OUTPUT /I-O



TANGGAPAN
: DISKUSI 4
NAMA
: SUMARNI RANDRIANY
DOSEN
: AMALIA K WARDANI
NIM
: 530021766
MATA KULIAH
: METODE KUANTITATIF – EKMO5103.03









1.  Jelaskan secara singkat keunggulan dan kelemahan analisis I-O
2.    Apa yang dimaksud dengan forward linkages dan backward linkages dan bagaimana mengukurnya?
3.    Mengapa proyeksi dengan menggunakan I-O hanya untuk jangka pendek dan menengah ?

Selamat siang Ibu Dosen Amalia K Wardini selaku Tutor yang saya hormati, ijinkan saya menanggapi forum diskusi 4 kali ini :

Jawaban no.1
IO adalah analisis yang dapat dikategorikan sebagai analisis tradisional. Analisis tradisional ini berfokus kepada pemisahan potongan-potongan individual dari sesuatu yang dipelajari/dikaji, kata analisis itu sendiri berakar dari pengertian “ memecahkan sesuatu berdasarkan bagian-bagian yang membentuknya “ (Aronso,tt)
Model IO ini yang  pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Wassily W. Leontif tahun 1930 ini dipakai BPS dan masih bertahan hingga sekarang. BPS (2008)  mendefenisikan Tabel Input Output sebagai suatu tabel yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa yang terjadi antar sektor ekonomi serta saling keterkaitan antara sektor yang satu dengan sektor yang lainnya dalam suatu wilayah pada suatu periode tertentu, disajikan  berupa matriks.  Isian sepanjang baris Tabel Input Output menunjukkan bagaimana output suatu sektor dialokasikan untuk memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir, dan pada baris nilai tambah menunjukkan komposisi penciptaan nilai tambah sektoral.

Prinsip dasar analisis input-output ini dengan mendisagregasi semua aliran pengeluaran antara berbagai aktivitas ekonomi (sektor ekonomi), antar konsumen dan aktivitas ekonomi, antar aktivitas ekonomi dan penyediaan input dalam perekonomian (BPS, 2008; Nazara, 2011).

Gambar 1.
Skema Dasar Tabel Input-Output (Nazara, 2011)

Menurut BPS (1995) Keunggulan menggunakan analisis input–output /I-Oantara lain:
1. Kemampuan input–output untuk melihat sektor demi sektor dalam perekonomian sampai tingkat yang sangat rinci sehingga membuat analisis input–output sesuai bagi proses perencanaan.
2. Mempunyai kemampuan dalam menganalisis keterkaitan antar sektor dalam suatu perekonomian. Hubungan antar sektor menjadi penting sejak analisis pembangunan ekonomi tidak hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga mulai melihat pembagian pertumbuhan antar faktor produksi dan juga sumber-sumber pertumbuhan.
3. Semua sektor ekonomi dapat dipakai sekaligus dalam satu kali analisis, sehingga perubahan masingmasing sektor ekonomi akan dapat dengan mudah diketahui dampaknya.
4. Kaitan ke depan dan kaitan ke belakang dapat dengan jelas diketahui. Dengan demikian sektor yang memiliki kaitan ke depan yang bernilai positif dan elastisitasnya besar mempunyai prospek untuk dikembangkan.
5. Memberi petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai pengaruh terkuat terhadap pertumbuhan ekonomi serta sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

Menurut BPS beberapa kelemahan analisis input–output, yaitu:
1. Koefisien input atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode analisis. Karena koefisien teknis dianggap konstan, maka teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi pun dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga output.
2. Model input-output memerlukan biaya yang relatif besar dalam pengumpulan data dan ketersediaan data pokok yang belum memadai. Dasar Teori Input-Output Output yang diproduksi oleh suatu sektor
Sedangkan menurut Boedijanto (2003) kelemahan, IO analisis dibandingkan model lain, diantaranya:
1.  Koefisien input atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode analisis atau proyeksi, sehingga teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksinya juga dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga input.
2.  Analisis input output tidak mampu menjelaskan masalah distribusi pendapatan dalam suatu perekonomian karena dalam model itu tidak terdapat elemen yang dapat mencerminkan distribusi pendapatan.
3.  Tidak mampu menjawab bagaimana mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara yang paling memungkinkan bila dihadapkan pada sumber daya tertentu. Analisis input output hanya bisa menjawab pertanyaan tentang apakah suatu daerah memiliki sumberdaya yang mencukupi untuk mencapai target yang hendak dicapai.

Jawaban no.2
Yang dimaksud dengan forward linkages adalah ; Sebuah istrumen atau ransangan  pendorong yang terjadi akibat adanya sebuah hubungan dalam industri yang dapat memberikan perkembangan berbagai industri yang menggunakan  barang,bahan baku atau bahan mentah pertama dalam industri lainya sebagai input bahan baku awal (industri).

Forward linkage – keterkaitan ke depan
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan distribusi output sektor i tersebut. Hal ini membuat sektor lain memiliki input produksi yang lebih banyak.Karena itu sektor-sektor lain akan meningkatkan pula proses produksinya, yang pada gilirannya mendistribusikan output produksi yang lebih banyak lagiKeterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke depan (forward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan output produksi

Cara mengukur  forward linkage
Direct forward linkage : diagonal matriks leontiefTotal forward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DFL dan efek tidak langsung = TFL - DFL, di mana b adalah elemen Leontief inverse


Yang dimaksud dengan backward linkages adalah ; Sebuah istrumen atau ransangan pendorong yang terjadi akibat adanya sebuah hubungan dalam industri yang dapat memberikan perkembangan berbagai industri yang menyediakan  barang,bahan baku atau bahan mentah pertama dalam industri lainya sebagai input bahan baku awal (industri).

Backward linkage – keterkaitan ke belakang
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan permintaan input sektor i tersebut.Input sektor i tadi ada yang berasal dari sektor i sendiri, ada pula yang berasal dari sektor lain, katakan (di model dua sektor) sektor j. Sektor i meminta output sektor j lebih banyak dari sebelumnya, yang berarti harus ada peningkatan output sektor j.Peningkatan output sektor j ini, pada gilirannya, akan meningkatkan permintaan input sektor i itu sendiri, Begitu seterusnya, terjadi keterkaitan antarsektor industri tersebut.Keterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke belakang (backward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan input produksi


Cara mengukur  backward linkage
Direct backward linkage : diagonal matriks leontief inversTotal backward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DBL dan efek tidak langsung = TBL - DBL, di mana b adalah elemen Leontief inverse
menurut hirscman, dalam sektor produktif mekanisme pendorong pembangunan (inducement mechanism) yang tercipta sebagai akibat adanya hubungan antara berbagai industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah dalam industri lainnya.
pengaruh keterkaitan ke belakang maksudnya adalah tingkat rangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang menyediakan input (bahan baku) bagi industri tersebut, sedangkan pengaruh kaitan ke depan adalah tingkat rangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang menggunakan produk industri yang pertama sebagai input (bahan baku) mereka.         

Jawaban no.3
Mengapa proyeksi dengan menggunakan I-O hanya untuk jangka pendek dan menengah ?
Proyeksi Input-output (I-O) adalah Suatu model matematis untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kait mengait antar berbagai sektor atau kegiatan ekonomi “artinya output suatu sektor merupakan input bagi sektor lain”. Prinsip dasar dari analisis input-output adalah mengidentifikasi dan mendisagregasi semua aliran pengeluaran antara berbagai aktivita sekonomi (sektor/industri), antara aktivitas ekonomi dan konsumen, antara aktivitas ekonomi dan penyediaan input yang ada dalam struktur perdagangan perekonomian. Bertujuan untuk menentukan multiplier dan mengidentifikasi perekonomian secara menyeluruh dan mengetahui dampak perubahan permintaan akhir dari setiap aktivitas ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan, proyeksi input output mempunyai hubungan langsung, dimana sektor yang menggunakan input dari output sektor yang bersangkutan merasakan pengaruh secara langsung. Sedangkan hubungan tidak langsung, pengaruh terhadap industri yang outputnya tidak digunakan sebagai input. Sementara hubungan sampingan adalah pengaruh tidak langsung yang lebih panjang.






Rabu, 26 September 2018

CARA MENGATASI KARYAWAN YANG MENGALAMI STRES DALAM BEKERJA


Author : Sumarni Randriany
NIM 530013436
UPBJJ Sorong

Pekerjaan yang overload, tidak sesuai dengan job description, atau kurangnya kompetensi seorang karyawan dapat menimbulkan stress bagi seorang karyawan.

Anda sebagai atasan harus peka dengan kejadian ini. Bagaimana cara Anda menghadapi karyawan yang merasakan hal tersebut?


JAWABAN
Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut mengenai stres yang disebabkan oleh pekerjaan yang overload, job description yang tidak sesuai dan kurangnya kompetensi dalam bekerja, maka perlu kita ketahui pengertian Stres.
Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan (Rivai, 2004:108). Orang-orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis sehingga mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif (Hasibuan, 2012:204).
Menurut Sasono (2004:47), stres kerja bisa dipahami sebagai keadaan dimana seseorang menghadapi tugas atau pekerjaan yang tidak bisa atau belum bisa dijangkau oleh kemampuannya. Jika kemampuan seseorang baru sampai angka 5 (lima) tetapi menghadapi pekerjaan yang menuntut kemampuan dengan angka 9 (sembilan), maka sangat mungkin sekali orang itu akan terkena stres kerja. 

Menurut Charles D Spielberger (Handoyo, 2001:63) mendefinisikan stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.

Faktor-faktor penyebab stres karyawan, antara lain sebagai berikut:

1.  Beban kerja yang sulit dan berlebihan.
2.  Tekanan dan sikap pemimpin yang kurang adil dan wajar. 
3.  Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai. 
4.  Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja.
5.  Balas jasa yang terlalu rendah. 
6.    Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua, dan lain-lain.

1.  Selaku atasan yang harus saya lakukan dalam mengatasi pegawai/karyawan  yang memiliki pekerjaan yang overload adalah sbb :
     Perasaan yang overload penyebabnya bukan saja karena faktor dalam kantor namun bisa saja dari luar kantor misalnya masalah keluarga,lingkungan  yang  terbawa kekantor. Namun apabila overload itu disebabkan karena beban kerja yang tinggi terhadap pekerjaan yang dialami pegawai/karyawan maka saya sebagai atasan akan melakukan


a.     Menentukan Prioritas
Memilih pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Kalau perlu berikan deadline oleh diri sendiri dan berikan nomor urut tugas mana dulu yang harus dikerjakan.
b.     Memberikan waktu Istirahat
Saat Anda sudah disibukkan dengan berbagai rentetan pekerjaan, tanpa disadari tidak ada waktu untuk istirahat. Sesibuk apapun, sebaiknya sempatkan  diri minimal 15 menit untuk menjauh dari layar komputer. Misalnya melakukan peregangan otot, mendengarkan musik, minum teh atau aktivitas lainnya yang bisa membuat pikiran menjadi segar.
c.     Menyuruh Konsentrasi
Konsentrasi tinggi sangat diperlukan agar pekerjaan cepat selesai. Oleh karena itu, sebaiknya, kurangi aktivitas membuka social media atau bergosip dengan teman.
d.     Mmberikan Cuti
Pekerjaan yang menumpuk rasanya ingin segera diselesaikan supaya tidak jadi beban ke depannya. Tapi, sebaiknya, jangan memaksakan diri mati-matian menyelesaikan pekerjaan. Pergunakan hak cuti Anda untuk menyegarkan pikiran sejenak supaya punya energi baru dan bisa lebih produktif lagi.
e.     Memberikan Hangout
Di akhir pekan, jangan membebani diri dengan tetap memikirkan pekerjaan. Saatnya Anda berkumpul dengan teman-teman atau menggunakan waktu tersebut untuk bersenang-senang. Saatnya untuk mencicipi kuliner terbaru, menonton film yang seru, karaoke, dan lain-lain.
f.       Menyuruh Jujur
Komunikasikan kepada rekan kerja bila pekerjaan dirasa menumpuk. Mungkin mereka bisa membantu untuk menemukan solusi masalah Anda ini. Kalau perlu sampaikan juga kepada atasan, siapa tahu atasan bisa mengerti dan bisa membantu memberikan tenaga tambahan.

2.  Selaku atasan yang harus saya lakukan dalam mengatasi pegawai/karyawan  yang memiliki pekerjaan yang tidak sesuai dengan job description  adalah sbb:

Saya sebagai atasan harus menganalisa jabatan2 dari para karyawan agar tidak salah dalam memberikan pekerjaan dan sesuai dengan jabatannya.
Analisa jabatan dapat dilakukan dengan tiga kondisi:
a.     Untuk jabatan atau posisi yang sama sekali baru dalam perusahaan namun  sudah terdapat dalam struktur organisasi
b.     Untuk jabatan atau posisi yang sudah ada di perusahaan namun belum ada personil yang mengisi jabatan tersebut.
c.      Untuk jabatan atau posisi yang sudah ada di perusahaan dan sudah diisi oleh personil namun personil tersebut belum memiliki uraian jabatan.
dalam sebuah perusahaan, dapat dipastikan selain harus memiliki struktur organisasi juga harus memiliki job description atau biasa dikenal dengan deskripsi pekerjaan. hal ini dikarenakan agar setiap karyawan pemegang jabatan mampu memahami tugas dari masing-masing jabatannya. dalam menyusun job description tidak dapat dilakukan secara asal. harus sesuai dengan perhitungan beban kerja sekaligus analisa jabatan yang telah dilakukan.

3.  Bagaimana cara saya menghadapi karyawan yang memiliki kekurangan dalam  kompetensinya?
Saya sebagai atasan saya harus melakukan langkah-langkah sbb :
a.     Memberikan kesempatan kepada SDM itu untuk mengikuti berbagai pelatihan agar lebih mengasah kemampuannya dan mengaplikasikan ilmu yang baru didapatnya. apabila karyawan memiliki kekurangan dalam kompetensi maka perusahaan wajib melakukan training atau sekolah lagi bagi yang belum memenuhi standar kompetensi karyawan, agar dapat membantu mengerjakan tugas dari atasan dan meminimalkan stress karena sudah bisa dan memiliki kompetensi yang memang dibutuhkan perusahaan.
b.     Yang kedua, memberi target-target baru yang sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya. Ketiga, melakukan monitoring, sehingga akan diketahui dengan jelas kapasitas sebenarnya dari yang bersangkutan.
c.      Yang ketiga, diberi tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuannya.
d.     Dan melakukan langkah langkah langkah yang lain demi solusi yang terbaik agar meminimalkan stress akan dilakukan setelah diketahui bahwa karyawan memiliki stress dalam pekerjaannya,
e.     Melakukan analisa dan pendekatan persuasif membangun komunikasi sehingga dapat mengetahui terdapatnya  karyawan yang  stress dalam pekerjaannya, karyawan tidak akan bertindak terlalu sinis, karyawan tidak bertindak selalu ingin kabur dan sering cuti, atau tidak izin, meminimalkan pekerjaan agar selalu tidak salah dalam mengerjakan pekerjaannya,tidak cepat cepat marah dan selalu ragu dengan diri sendiri, dan sering sakit.
       solusi yang lainnya adalah melakukan regenerasi karyawan lama dengan merekrut karyawan baru, memilih karyawan yang lebih dekat dengan kantor, memberikan arahan dan dedikasih agar pekerjaan tidak dibawah kerumah, persoalan rumah tangga dan keluarga tidak dibawa kekantor, menjalin komunikasi antar atasan dan bawahan,rekan dan menjalin kekeluargaan agar tercipta sinergitas dalam bekerja,mempermudah karyawan dalam pemberian pekerjaan,membagi rata pekerjaan antar karyawan, bersikap fleksibel dalam mensikapi karakter karyawan serta humoris untuk menciptakan suasana dalam bekerja nyaman dan tidak tegang
Sekian,
dan terimakasih salam… By Sumarni Randriany
















Selasa, 25 September 2018

MANFAAT PENERAPAN DSS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

Re: Forum 4, Minggu 5
oleh SUMARNI RANDRIANY 530013436 - Jumat, 21 September 2018, 12:56
 

Author : Sumarni Randriany 

Soal!
Apakah di Kantor tempat saudara berkerja sudah memiliki Sistem Pengambilan Keputusan atau DSS ini, jelaskan konsep dan penerapannya. Klau belum saudara boleh mengasumsikan seadainya meneraplan sistim DSS apa manfaatnya.

Jawab!
Berikut adalah Konsep dan Penerapan Sistem Pengambilan Keputusan yang ada di STAIN Sorong, yaitu Sistem Penilaian Kinerja Pegawai yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pemberian
Sanksi, Mutasi, Pengangkatan Jabatan, Kenaikan Pangkat, Tunjangan, Promosi, Diklat

Untitled%20%282%29.png

PENJELASAN

INPUT

Form Kinerja merupakan kontrak kerja Pegawai di awal tahun yang harus diisi oleh pegawai yang akan dinilai kinerja yang disetujui atasan langsung, yang berisi data pegawai

PROSES
  1. Di akhir tahun, Pejabat Penilai Login untuk mengisi realisasi Kinerja Pegawai berdasarkan target kinerja/kontrak kerja awal tahun
  2. Sistem Perhitungan Kinerja akan menghitung nilai Capaian Kinerja dengan cara membandingkan Aspek

Kuantitas, Aspek Kualitas, Aspek Waktu, dan Aspek Biaya terhadap kontrak kerja/target kerja di awal tahun

OUTPUT
Sistem Penilaian Kinerja akan menampilkan hasil penilaian prestasi pegawai, hasil penilaian Kinerja Pegawai sebagai dasar untuk pemberian Sanksi, Mutasi, Pengangkatan Jabatan, Kenaikan Pangkat, Tunjangan, Promosi, Diklat.

 MANFAAT PENERAPAN DSS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

Dari hasil Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Pegawai yang berbasis komputer maka didapatkan beberapa manfaat sebagai berikut:
  1. Membantu menyelesaikan permasalahan pengambilan keputusan dalam menyelesaikan perhitungan capaian Kinerja Pegawai dengan cepat dan akurat
     2. Membantu memudahkan atasan langsung dalam memberi nilai             capaian Kinerja Pegawai
     3. Memudahkan dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan                     diantaranya laporan hasil akhir penilaian kinerja pegawai, yang             sedang di kerjakan untuk membantu pengambilan keputusan               kinerja pegawai.

Selasa, 18 September 2018

DESAIN SISTEM PAKAR DENGAN ASUMSI EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS)


Author  :  Sumarni Randriany 
Nim : 530013436

SOAL!
Anda diminta untuk menjelaskan dan mendesain sistem pakar pada Bank atau pada kantor saudara atau dapat di asumsikan dengan sistem informasi yang saudara ketahui dan kaitkan dengan Executive Information System (EIS) 

JAWAB!

SISTEM PAKAR
Sistem Pakar berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem adalah beberapa elemen yang di tekankan adalah efektifitas(untuk mencapai suatu tujuan). Pakar adalah seseorang yang ahli pada suatu bidang. Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.
Banyak sekali definisi lainnya tentang Sistem Pakar diantaranya :
1.        Sistem Pakar adalah Sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli yang bersangkutan.
2.        Sistem Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer berisi pengetahuan yang disimpan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu bidang spesifik dengan cara hampir sama dengan seorang tenaga ahli. Pengetahuan datang dari satu rangkaian percakapan yang lalu di kembangkan dari beberapa tenaga ahli suatu sistem.. Sistem tersebut menerima pengetahuan yang berisi suatu masalah dari seorang pengguna.
3.        Sistem Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer yang dirancang untuk memberikan pemecahan masalah suatu tenaga ahli didalam suatu bidang. Sistem Pakar terdiri atas suatu dasar pengetahuan(informasi, heuristik, dll.), mesin kesimpulan(untuk meneliti dasar pengetahuan), dan alat penghubung (input dan output). Cara yang memimpin ke arah pengembangan Sistem Pakar adalah berbeda dari teknik programan konvensional.
4.        Sistem pakar ialah sistem yang mewakilkan pengetahuan manusia dalam bentuk program komputer dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam penyelesaian masalah; mensimulasikan bagaimana pakar menyelesaikan masalah.
5.        Sistem Pakar adalah program kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menggabungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan mesin inferensi. Basis pengetahuan dalam sistem pakar berupa suatu aturan yang diperoleh dari pengalaman atau dari seorang pakar pada bidang keahlian tertentu. Berdasarkan basis pengetahuan yang ada, digunakan mesin inferensi untuk mengenerate solusi terhadap domain permasalahan yang akan dipecahkan.
Perbandingan sistem konvensional dengan sistem pakar sebagai berikut (Kusumadewi, 2003):
1.    Sistem Konvensional
a.    Informasi dan pemrosesan umumnya digabung dalam satu program sequential
b.    Program tidak pernah salah (kecuali pemrogramnya yang salah)
c.    Tidak menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil diperoleh
d.   Data harus lengkap
e.    Perubahan pada program merepotkan
f.     Sistem bekerja jika sudah lengkap.
2.    Sistem Pakar
a.    Knowledge base terpisah dari mekanisme pemrosesan (inference)
b.    Program bisa melakukan kesalahan
c.    Penjelasan (explanation) merupakan bagian dari ES
d.   Data tidak harus lengkap
e.    Perubahan pada rules dapat dilakukan dengan mudah
f.     Sistem bekerja secara heuristik dan logik
Suatu sistem dikatakan sistem pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kusumadewi, 2003):
1.    Terbatas pada domain keahlian tertentu
2.    Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti
3.    Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami
4.    Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu
5.    Dirancang untuk dikembangkan sacara bertahap
6.    Keluarannya atau output bersifat anjuran.
Adapun banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain (Kusumadewi, 2003):
1.    Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kesadaran langsung seorang pakar
2.    Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambahnya efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja
3.    Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks
4.    Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang
5.    Pengetahuan dari seorang pakar dapat dikombinasikan tanpa ada batas waktu
6.    Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan sistem pakar, yaitu (Kusumadewi, 2003):
1.    Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem
2.    Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional.
Tujuan pengembangan Sistem Pakar adalah :
1.    Mempermudah kerja tenaga ahli
2.    Mengganti tenaga ahli
3.    Menggabungkan kempampuan tenaga ahli
4.    Training tenaga ahli
5.    Mengurangi resiko pada pekerjaan yang berbahaya
6.    Menyediakan ahli pada bidang pekerjaan “kering”


Komponen dalam Sistem Pakar meliputi :
1.    Ahli sebagai sumber pengetahuan
2.    Basis pengetahuan
3.    Mesin informasi
4.    Fasilitas pengetahuan dan justifikasi
Semua Sistem Pakar terdiri dari sebuah alat penghubung (input dan output), suatu database, suatu dasar pengetahuan, dan suatu mekanisme kesimpulan. Lebih dari itu, pengembangan Sistem Pakar pada umumnya berproses melalui beberapa tahap yang mencakup pemilihan masalah, didapatnya pengetahuan, penyajian pengetahuan, programming, evaluasi dan pengujian.
Bagian dari Sistem Pakar yang menarik adalah kemampuan perangkat lunak untuk meninjau ulang suatu konsultasi dan menyediakan suatu penjelasan kepada pemakai bagaimana caranya memperoleh kesimpulan. Fungsi penjelasan yang sangat utama adalah suatu catatan yang menyangkut proses pemikiran yang digunakan oleh tenaga ahli untuk memecahkan masalah itu. Sistem Pakar menyediakan suatu pemahaman yang lebih baik bagaimana kesimpulan dicapai sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar dalam mengambil kesimpulan menggunakan Sistem Pakar. Akumulasi fakta akan diperkenalkan ketika suatu penjelasan diminta. Biasanya penjelasan yang diminta yaitu bagian dari perangkat lunak atau bagian luar dari pengembangan.

SISTEM PAKAR PADA BANK SERTA KAITANNYA DENGAN EKSEKUTIF INFORMATION SYSTEM (EIS)
Bank adalah industri yang bergerak di bidang kepercayaan dimana Bank sebagai financial intermediarymemiliki fungsi sebagai media perantara keuangan antara debitur dan kreditur (Santoso, 1997). Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 yang telah dirubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998  adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter telah mengeluarkan ketentuan mengenai penggunaan Teknologi Sistem Informasi (TSI) yang dilakukan oleh bank. Melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/164/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 27/9/UPPB masing-masing tanggal 31 Maret 1995, diatur prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan manajemen bank dalam TSI baik yang dilakukan oleh bank itu sendiri maupun oleh pihak lain.
Keberhasilan bank akan sangat ditentukan kualitas kinerja TSI, yang akan terus dikembangkan secara luas untuk memenuhi kepentingan bisnis bank dan nasabahnya. Kecenderungan proses otomatisasi ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, seiring dengan perkembangan perbankan nasional sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam menjalankan fungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary).
Perkembangan teknologi informasi membuat sebagian besar perbankan merubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa, sebagai contoh pelayanan transaksi elektronik (e-banking) telah digunakan oleh sebagian besar perbankan baik itu melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri), phone banking, dan internet banking merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Pada teknologi informasi ini terdapat proses yang diselenggarakan untuk mendapatkan informasi melalui suatu prosedur yang memanfaatkan sumber daya manajemen ke dalam suatu keperluan tertentu (Siagian, 2002). Sistem pakar merupakan salah satu turunan dari artificial intelegence yang membuat penggunaan ilmu pengetahuan khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai pengetahuan atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan (Marimin, 1992). Sistem pakar itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut memiliki fasilitas informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer, dan memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi. Menurut Siswano (2005), komponen yang ada pada sistem pakar terdiri dari :
a.    Knowledge Basis (Basis Pengetahuan) merupakan inti dari suatu sistem pakar yaitu berupa representasi pengetahuan dari seorang pakar dengan basis pengetahuan berupa fakta-fakta dan kaidah.
b.    User Interface (Antar Muka Pemakai) merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai (user) dengan komputer. Dalam sistem pakar ini terdapat 2 (dua) pengguna interfaceyaitu knowledge engineer dan pemakai (user).

c.    Inference engine (mesin inferensi) merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola sistem yang digunakan oleh seorang pakar.  Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.
d.   Development Engine (mesin pengembangan) merupakan bagian dari pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan oleh knowledge engineer.

Teori mengenai sistem informasi sumber daya informasi baru dikemukakan oleh McLeod dan Schell (2001) pada buku Management Information System edisi ke-7 dimana pada buku ini dikembangkan lebih lanjut dalam proses pemikiran bahwa penggunaan model dasar IRIS akan membantu para ahli untuk memutuskan kelima output sistem yang akan digunakan suatu perusahaan. Subsistem yang digunakan pada teori ini antara lain subsistem input dan subsistem output.
Salah satu bank yang paling mutakhir dengan  teknologi atau sistem pakarnya adalah bank BCA dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya mampu menjadi leader dalam hal pelayanan transaksinya. Bank BCA baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun 1989 dengan tujuan untuk membedakan pelayanan dengan bank lain. Selain itu, sistem informasi yang digunakan bank BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang. Penjurnalan pembukuan dan pemindahan antar rekening dilakukan secara otomatis serta kehadiran Local Area Network (LAN) berkontribusi dalam pendistribusian data entry dan pemrosesan transaksi.
Pada masa sekarang agar suatu  perusahaan tetap mampu survive di tengah jaman  yang terus menerus berubah secara cepat seperti sekarang ini, salah satu kata kuncinya  menurut Thurow (1997) adalah  adaptif. Hal ini disebabkan perubahan jaman akan  membawa  pula perubahan pada sifat masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi secara  khusus. Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang muncul, maka perusahaan harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dan perusahaan harus mempunyai berbagai data tentang segala sesuatu yang ada di sekitar perusahaan. Dengan data-data yang ada tersebut, perusahaan dapat  membuat berbagai macam alternatif skenario strategi. Selanjutnya dengan pengolahan informasi yang terus menerus dari data yang masuk dari hari ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas alternatif-alternatif skenarionya, untuk mencapai skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan di waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu saja memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik. Beberapa teknologi yang digunakan oleh bank BCA antara lain sebagai berikut :
1.    E-commerce
E-commerce yaitu sebuah layanan pemrosesan transaksi online kartu kredit di website merchant bank BCA. Layanan E-Commerce BCA dirancang untuk memenuhi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan penjualan dan menggarap potensial market yang lebih luas. Melalui layanan E-Commerce BCA, para merchant dapat memiliki online payment processing menu pada website mereka serta dilengkapi layanan penyelesaian transaksi settlement. Dalam memberikan layanan e-commerce ini, bank BCA didukung MasterCard internet Gateway Service (MiGS) sebagai payment gateway yang memberikan solusi pembayaran komprehensif. Layanan E-Commerce BCA berdampak positif bagi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan penjualan dan menggarap potensial market yang lebih luasDengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya manusia yang sangat terlatih, BCA telah berhasil memperluas jaringannya baik jaringan konvensional maupun elektronis untuk memberikan pengalaman perbankan yang paling nyaman bagi para nasabah
2.    Klik BCA
Dengan klik BCA, menyediakan bagi individu maupun pemilik bisnis berbagai layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing melalui Internet. Sementara itu, bagi mereka yang selalu bepergian, disediakan jasa mobile banking melalui saluran-saluran m-BCA, SMS Top Up BCA, BCA by Phone dan Halo BCA. BCA telah mengembangkan infrastruktur broadband nirkabel untuk menjamin komunikasi data berkecepatan tinggi di antara kantor pusat dan kantor-kantor cabang.
3.    Intranet dan Ekstranet
Intranet adalah jaringan komputer-komputer yang saling tersambung digunakan suatu sistem organisasi atau bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal. Ekstranet merupakan penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain menghubungkan ke perusahaan partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang tinggi pula.
Penggunaan Executive Information System (EIS) dalam operasional Bank BCA ini menghasilkan sesuatu yang positif demi kelangsungan berjalannya sistem perbankan. Dampak positif tersebut diantaranya sistem informasi meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang, memudahkan komunikasi antar cabang dengan adanya fasilitas E-mail. Selain dampak positif, dampak negatif akan ditimbulkan oleh penggunaan teknologi pada Bank BCA, ini misalnya bank BCA akan kehilangan kepercayaan dari nasabah yang disebabkan karena berbagai macam, diantaranya penggunaan teknologi internet yang kerap dengan namanya pembobolan sistem oleh seorang hacker, pembobolan sistem informasi manajemen ini bisa berlangsung dan berdampak yang besar bagi perusahaan karena sumber-sumber informasi penting telah dicuri. Selain itu bank BCA bisa kehilangan kepercayaan dari nasabah karena kesalahan sistem pada website miliknya, biasanya karena website yang kurang diupdate atau karena gangguan sistem, sehingga konsumen akan kesulitan untuk mendapatkan informasi yang jelas serta up to date dari Bank BCA.
Dampak negatif lainnya dari penggunaan Executive Information System (EIS) pada Bank BCA adalah kerugian yang tidak terduga, disebabkan oleh ganguan yang disebabkan secara sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik. Ekstranet merupakan Penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain Menghubungkan ke perusahaan partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang tinggi pula. Selain itu, dibutuhkan sering terjadi masalah dengan kompatibilitas device yang digunakan tiap perusahaan, ini merupakan dampak negative yang ditimbulkan pada penggunaan sistem informasi manajemen pada Bank BCA.

KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran teknologi dalam dunia perbankan mutlak diperlukan karena kemajuan suatu sistem perbankan akan ditopang pula oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan akan menyebabkan semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Penerapan teknologi diperlukan dalam setiap bidang terutama kalangan perbankan untuk memudahkan jalannya kegiatan operasional intern perusahaan dan memudahkan pelayanan terhadap nasabah. Apalagi semua produk yang dimiliki perbankan hamper serupa satu dengan lainnya, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adal ah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.
Departeme Sumber Daya Informasi (bagian teknologi informasi) pada bank BCA memiliki andil yang cukup besar membantu manajemen mendeteksi kebutuhan hardware, software, database, jaringan, dan juga sumber daya manusia yang akan menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan selanjutnya menggunakan sistem informasi fungsional sehingga terdapat hubungan antara bagian Teknologi Informasi denga sistem informasi fungsional di departemen lainnya dapat dibuat secara online sehingga selalu dapat termonitor dengan melihat perkembangan teknologi terkini saat ini terutama dari beberapa kompetitor perbankan lainnya.






DAFTAR PUSTAKA

Arhami, M. 2004. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi
Daniel, Ratna Debby dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Universitas Terbuka.
Ignizio, J.P.  1991. An Introduction to Expert System. Mcgraw-Hill College
Khasmir. 2012.  Manajemen  Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.