Kamis, 27 September 2018

MODEL INPUT-OUTPUT /I-O



TANGGAPAN
: DISKUSI 4
NAMA
: SUMARNI RANDRIANY
DOSEN
: AMALIA K WARDANI
NIM
: 530021766
MATA KULIAH
: METODE KUANTITATIF – EKMO5103.03









1.  Jelaskan secara singkat keunggulan dan kelemahan analisis I-O
2.    Apa yang dimaksud dengan forward linkages dan backward linkages dan bagaimana mengukurnya?
3.    Mengapa proyeksi dengan menggunakan I-O hanya untuk jangka pendek dan menengah ?

Selamat siang Ibu Dosen Amalia K Wardini selaku Tutor yang saya hormati, ijinkan saya menanggapi forum diskusi 4 kali ini :

Jawaban no.1
IO adalah analisis yang dapat dikategorikan sebagai analisis tradisional. Analisis tradisional ini berfokus kepada pemisahan potongan-potongan individual dari sesuatu yang dipelajari/dikaji, kata analisis itu sendiri berakar dari pengertian “ memecahkan sesuatu berdasarkan bagian-bagian yang membentuknya “ (Aronso,tt)
Model IO ini yang  pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Wassily W. Leontif tahun 1930 ini dipakai BPS dan masih bertahan hingga sekarang. BPS (2008)  mendefenisikan Tabel Input Output sebagai suatu tabel yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa yang terjadi antar sektor ekonomi serta saling keterkaitan antara sektor yang satu dengan sektor yang lainnya dalam suatu wilayah pada suatu periode tertentu, disajikan  berupa matriks.  Isian sepanjang baris Tabel Input Output menunjukkan bagaimana output suatu sektor dialokasikan untuk memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir, dan pada baris nilai tambah menunjukkan komposisi penciptaan nilai tambah sektoral.

Prinsip dasar analisis input-output ini dengan mendisagregasi semua aliran pengeluaran antara berbagai aktivitas ekonomi (sektor ekonomi), antar konsumen dan aktivitas ekonomi, antar aktivitas ekonomi dan penyediaan input dalam perekonomian (BPS, 2008; Nazara, 2011).

Gambar 1.
Skema Dasar Tabel Input-Output (Nazara, 2011)

Menurut BPS (1995) Keunggulan menggunakan analisis input–output /I-Oantara lain:
1. Kemampuan input–output untuk melihat sektor demi sektor dalam perekonomian sampai tingkat yang sangat rinci sehingga membuat analisis input–output sesuai bagi proses perencanaan.
2. Mempunyai kemampuan dalam menganalisis keterkaitan antar sektor dalam suatu perekonomian. Hubungan antar sektor menjadi penting sejak analisis pembangunan ekonomi tidak hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga mulai melihat pembagian pertumbuhan antar faktor produksi dan juga sumber-sumber pertumbuhan.
3. Semua sektor ekonomi dapat dipakai sekaligus dalam satu kali analisis, sehingga perubahan masingmasing sektor ekonomi akan dapat dengan mudah diketahui dampaknya.
4. Kaitan ke depan dan kaitan ke belakang dapat dengan jelas diketahui. Dengan demikian sektor yang memiliki kaitan ke depan yang bernilai positif dan elastisitasnya besar mempunyai prospek untuk dikembangkan.
5. Memberi petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai pengaruh terkuat terhadap pertumbuhan ekonomi serta sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.

Menurut BPS beberapa kelemahan analisis input–output, yaitu:
1. Koefisien input atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode analisis. Karena koefisien teknis dianggap konstan, maka teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi pun dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga output.
2. Model input-output memerlukan biaya yang relatif besar dalam pengumpulan data dan ketersediaan data pokok yang belum memadai. Dasar Teori Input-Output Output yang diproduksi oleh suatu sektor
Sedangkan menurut Boedijanto (2003) kelemahan, IO analisis dibandingkan model lain, diantaranya:
1.  Koefisien input atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode analisis atau proyeksi, sehingga teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksinya juga dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga input.
2.  Analisis input output tidak mampu menjelaskan masalah distribusi pendapatan dalam suatu perekonomian karena dalam model itu tidak terdapat elemen yang dapat mencerminkan distribusi pendapatan.
3.  Tidak mampu menjawab bagaimana mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara yang paling memungkinkan bila dihadapkan pada sumber daya tertentu. Analisis input output hanya bisa menjawab pertanyaan tentang apakah suatu daerah memiliki sumberdaya yang mencukupi untuk mencapai target yang hendak dicapai.

Jawaban no.2
Yang dimaksud dengan forward linkages adalah ; Sebuah istrumen atau ransangan  pendorong yang terjadi akibat adanya sebuah hubungan dalam industri yang dapat memberikan perkembangan berbagai industri yang menggunakan  barang,bahan baku atau bahan mentah pertama dalam industri lainya sebagai input bahan baku awal (industri).

Forward linkage – keterkaitan ke depan
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan distribusi output sektor i tersebut. Hal ini membuat sektor lain memiliki input produksi yang lebih banyak.Karena itu sektor-sektor lain akan meningkatkan pula proses produksinya, yang pada gilirannya mendistribusikan output produksi yang lebih banyak lagiKeterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke depan (forward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan output produksi

Cara mengukur  forward linkage
Direct forward linkage : diagonal matriks leontiefTotal forward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DFL dan efek tidak langsung = TFL - DFL, di mana b adalah elemen Leontief inverse


Yang dimaksud dengan backward linkages adalah ; Sebuah istrumen atau ransangan pendorong yang terjadi akibat adanya sebuah hubungan dalam industri yang dapat memberikan perkembangan berbagai industri yang menyediakan  barang,bahan baku atau bahan mentah pertama dalam industri lainya sebagai input bahan baku awal (industri).

Backward linkage – keterkaitan ke belakang
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan permintaan input sektor i tersebut.Input sektor i tadi ada yang berasal dari sektor i sendiri, ada pula yang berasal dari sektor lain, katakan (di model dua sektor) sektor j. Sektor i meminta output sektor j lebih banyak dari sebelumnya, yang berarti harus ada peningkatan output sektor j.Peningkatan output sektor j ini, pada gilirannya, akan meningkatkan permintaan input sektor i itu sendiri, Begitu seterusnya, terjadi keterkaitan antarsektor industri tersebut.Keterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke belakang (backward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan input produksi


Cara mengukur  backward linkage
Direct backward linkage : diagonal matriks leontief inversTotal backward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DBL dan efek tidak langsung = TBL - DBL, di mana b adalah elemen Leontief inverse
menurut hirscman, dalam sektor produktif mekanisme pendorong pembangunan (inducement mechanism) yang tercipta sebagai akibat adanya hubungan antara berbagai industri dalam menyediakan barang-barang yang digunakan sebagai bahan mentah dalam industri lainnya.
pengaruh keterkaitan ke belakang maksudnya adalah tingkat rangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang menyediakan input (bahan baku) bagi industri tersebut, sedangkan pengaruh kaitan ke depan adalah tingkat rangsangan yang diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang menggunakan produk industri yang pertama sebagai input (bahan baku) mereka.         

Jawaban no.3
Mengapa proyeksi dengan menggunakan I-O hanya untuk jangka pendek dan menengah ?
Proyeksi Input-output (I-O) adalah Suatu model matematis untuk menelaah struktur perekonomian yang saling kait mengait antar berbagai sektor atau kegiatan ekonomi “artinya output suatu sektor merupakan input bagi sektor lain”. Prinsip dasar dari analisis input-output adalah mengidentifikasi dan mendisagregasi semua aliran pengeluaran antara berbagai aktivita sekonomi (sektor/industri), antara aktivitas ekonomi dan konsumen, antara aktivitas ekonomi dan penyediaan input yang ada dalam struktur perdagangan perekonomian. Bertujuan untuk menentukan multiplier dan mengidentifikasi perekonomian secara menyeluruh dan mengetahui dampak perubahan permintaan akhir dari setiap aktivitas ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan, proyeksi input output mempunyai hubungan langsung, dimana sektor yang menggunakan input dari output sektor yang bersangkutan merasakan pengaruh secara langsung. Sedangkan hubungan tidak langsung, pengaruh terhadap industri yang outputnya tidak digunakan sebagai input. Sementara hubungan sampingan adalah pengaruh tidak langsung yang lebih panjang.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar