Rabu, 26 September 2018

CARA MENGATASI KARYAWAN YANG MENGALAMI STRES DALAM BEKERJA


Author : Sumarni Randriany
NIM 530013436
UPBJJ Sorong

Pekerjaan yang overload, tidak sesuai dengan job description, atau kurangnya kompetensi seorang karyawan dapat menimbulkan stress bagi seorang karyawan.

Anda sebagai atasan harus peka dengan kejadian ini. Bagaimana cara Anda menghadapi karyawan yang merasakan hal tersebut?


JAWABAN
Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut mengenai stres yang disebabkan oleh pekerjaan yang overload, job description yang tidak sesuai dan kurangnya kompetensi dalam bekerja, maka perlu kita ketahui pengertian Stres.
Stres kerja adalah sesuatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan (Rivai, 2004:108). Orang-orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis sehingga mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif (Hasibuan, 2012:204).
Menurut Sasono (2004:47), stres kerja bisa dipahami sebagai keadaan dimana seseorang menghadapi tugas atau pekerjaan yang tidak bisa atau belum bisa dijangkau oleh kemampuannya. Jika kemampuan seseorang baru sampai angka 5 (lima) tetapi menghadapi pekerjaan yang menuntut kemampuan dengan angka 9 (sembilan), maka sangat mungkin sekali orang itu akan terkena stres kerja. 

Menurut Charles D Spielberger (Handoyo, 2001:63) mendefinisikan stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.

Faktor-faktor penyebab stres karyawan, antara lain sebagai berikut:

1.  Beban kerja yang sulit dan berlebihan.
2.  Tekanan dan sikap pemimpin yang kurang adil dan wajar. 
3.  Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai. 
4.  Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja.
5.  Balas jasa yang terlalu rendah. 
6.    Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua, dan lain-lain.

1.  Selaku atasan yang harus saya lakukan dalam mengatasi pegawai/karyawan  yang memiliki pekerjaan yang overload adalah sbb :
     Perasaan yang overload penyebabnya bukan saja karena faktor dalam kantor namun bisa saja dari luar kantor misalnya masalah keluarga,lingkungan  yang  terbawa kekantor. Namun apabila overload itu disebabkan karena beban kerja yang tinggi terhadap pekerjaan yang dialami pegawai/karyawan maka saya sebagai atasan akan melakukan


a.     Menentukan Prioritas
Memilih pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Kalau perlu berikan deadline oleh diri sendiri dan berikan nomor urut tugas mana dulu yang harus dikerjakan.
b.     Memberikan waktu Istirahat
Saat Anda sudah disibukkan dengan berbagai rentetan pekerjaan, tanpa disadari tidak ada waktu untuk istirahat. Sesibuk apapun, sebaiknya sempatkan  diri minimal 15 menit untuk menjauh dari layar komputer. Misalnya melakukan peregangan otot, mendengarkan musik, minum teh atau aktivitas lainnya yang bisa membuat pikiran menjadi segar.
c.     Menyuruh Konsentrasi
Konsentrasi tinggi sangat diperlukan agar pekerjaan cepat selesai. Oleh karena itu, sebaiknya, kurangi aktivitas membuka social media atau bergosip dengan teman.
d.     Mmberikan Cuti
Pekerjaan yang menumpuk rasanya ingin segera diselesaikan supaya tidak jadi beban ke depannya. Tapi, sebaiknya, jangan memaksakan diri mati-matian menyelesaikan pekerjaan. Pergunakan hak cuti Anda untuk menyegarkan pikiran sejenak supaya punya energi baru dan bisa lebih produktif lagi.
e.     Memberikan Hangout
Di akhir pekan, jangan membebani diri dengan tetap memikirkan pekerjaan. Saatnya Anda berkumpul dengan teman-teman atau menggunakan waktu tersebut untuk bersenang-senang. Saatnya untuk mencicipi kuliner terbaru, menonton film yang seru, karaoke, dan lain-lain.
f.       Menyuruh Jujur
Komunikasikan kepada rekan kerja bila pekerjaan dirasa menumpuk. Mungkin mereka bisa membantu untuk menemukan solusi masalah Anda ini. Kalau perlu sampaikan juga kepada atasan, siapa tahu atasan bisa mengerti dan bisa membantu memberikan tenaga tambahan.

2.  Selaku atasan yang harus saya lakukan dalam mengatasi pegawai/karyawan  yang memiliki pekerjaan yang tidak sesuai dengan job description  adalah sbb:

Saya sebagai atasan harus menganalisa jabatan2 dari para karyawan agar tidak salah dalam memberikan pekerjaan dan sesuai dengan jabatannya.
Analisa jabatan dapat dilakukan dengan tiga kondisi:
a.     Untuk jabatan atau posisi yang sama sekali baru dalam perusahaan namun  sudah terdapat dalam struktur organisasi
b.     Untuk jabatan atau posisi yang sudah ada di perusahaan namun belum ada personil yang mengisi jabatan tersebut.
c.      Untuk jabatan atau posisi yang sudah ada di perusahaan dan sudah diisi oleh personil namun personil tersebut belum memiliki uraian jabatan.
dalam sebuah perusahaan, dapat dipastikan selain harus memiliki struktur organisasi juga harus memiliki job description atau biasa dikenal dengan deskripsi pekerjaan. hal ini dikarenakan agar setiap karyawan pemegang jabatan mampu memahami tugas dari masing-masing jabatannya. dalam menyusun job description tidak dapat dilakukan secara asal. harus sesuai dengan perhitungan beban kerja sekaligus analisa jabatan yang telah dilakukan.

3.  Bagaimana cara saya menghadapi karyawan yang memiliki kekurangan dalam  kompetensinya?
Saya sebagai atasan saya harus melakukan langkah-langkah sbb :
a.     Memberikan kesempatan kepada SDM itu untuk mengikuti berbagai pelatihan agar lebih mengasah kemampuannya dan mengaplikasikan ilmu yang baru didapatnya. apabila karyawan memiliki kekurangan dalam kompetensi maka perusahaan wajib melakukan training atau sekolah lagi bagi yang belum memenuhi standar kompetensi karyawan, agar dapat membantu mengerjakan tugas dari atasan dan meminimalkan stress karena sudah bisa dan memiliki kompetensi yang memang dibutuhkan perusahaan.
b.     Yang kedua, memberi target-target baru yang sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya. Ketiga, melakukan monitoring, sehingga akan diketahui dengan jelas kapasitas sebenarnya dari yang bersangkutan.
c.      Yang ketiga, diberi tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuannya.
d.     Dan melakukan langkah langkah langkah yang lain demi solusi yang terbaik agar meminimalkan stress akan dilakukan setelah diketahui bahwa karyawan memiliki stress dalam pekerjaannya,
e.     Melakukan analisa dan pendekatan persuasif membangun komunikasi sehingga dapat mengetahui terdapatnya  karyawan yang  stress dalam pekerjaannya, karyawan tidak akan bertindak terlalu sinis, karyawan tidak bertindak selalu ingin kabur dan sering cuti, atau tidak izin, meminimalkan pekerjaan agar selalu tidak salah dalam mengerjakan pekerjaannya,tidak cepat cepat marah dan selalu ragu dengan diri sendiri, dan sering sakit.
       solusi yang lainnya adalah melakukan regenerasi karyawan lama dengan merekrut karyawan baru, memilih karyawan yang lebih dekat dengan kantor, memberikan arahan dan dedikasih agar pekerjaan tidak dibawah kerumah, persoalan rumah tangga dan keluarga tidak dibawa kekantor, menjalin komunikasi antar atasan dan bawahan,rekan dan menjalin kekeluargaan agar tercipta sinergitas dalam bekerja,mempermudah karyawan dalam pemberian pekerjaan,membagi rata pekerjaan antar karyawan, bersikap fleksibel dalam mensikapi karakter karyawan serta humoris untuk menciptakan suasana dalam bekerja nyaman dan tidak tegang
Sekian,
dan terimakasih salam… By Sumarni Randriany
















3 komentar: