TANGGAPAN
|
: DISKUSI 4
|
NAMA
|
: SUMARNI
RANDRIANY
|
DOSEN
|
: AMALIA K
WARDANI
|
NIM
|
: 530021766
|
MATA KULIAH
|
: METODE
KUANTITATIF – EKMO5103.03
|
1. Jelaskan secara singkat keunggulan dan kelemahan analisis I-O
2. Apa yang dimaksud
dengan forward linkages dan backward linkages dan bagaimana mengukurnya?
3. Mengapa proyeksi
dengan menggunakan I-O hanya untuk jangka pendek dan menengah ?
Selamat siang Ibu Dosen Amalia K Wardini selaku Tutor yang
saya hormati, ijinkan saya menanggapi forum diskusi 4 kali ini :
Jawaban no.1
IO adalah analisis yang dapat dikategorikan sebagai analisis
tradisional. Analisis tradisional ini berfokus kepada pemisahan
potongan-potongan individual dari sesuatu yang dipelajari/dikaji, kata analisis
itu sendiri berakar dari pengertian “ memecahkan sesuatu berdasarkan
bagian-bagian yang membentuknya “ (Aronso,tt)
Model IO ini yang pertama kali diperkenalkan oleh
Profesor Wassily W. Leontif tahun 1930 ini dipakai BPS dan masih bertahan
hingga sekarang. BPS (2008) mendefenisikan Tabel Input Output sebagai
suatu tabel yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa yang terjadi
antar sektor ekonomi serta saling keterkaitan antara sektor yang satu dengan
sektor yang lainnya dalam suatu wilayah pada suatu periode tertentu, disajikan
berupa matriks. Isian sepanjang baris Tabel Input Output
menunjukkan bagaimana output suatu sektor dialokasikan untuk memenuhi
permintaan antara dan permintaan akhir, dan pada baris nilai tambah menunjukkan
komposisi penciptaan nilai tambah sektoral.
Prinsip dasar analisis input-output ini dengan mendisagregasi semua aliran pengeluaran antara berbagai aktivitas ekonomi (sektor ekonomi), antar konsumen dan aktivitas ekonomi, antar aktivitas ekonomi dan penyediaan input dalam perekonomian (BPS, 2008; Nazara, 2011).
Gambar 1.
Skema
Dasar Tabel Input-Output (Nazara, 2011)
Menurut
BPS (1995) Keunggulan menggunakan analisis input–output /I-Oantara lain:
1.
Kemampuan input–output untuk melihat sektor demi sektor dalam perekonomian
sampai tingkat yang sangat rinci sehingga membuat analisis input–output sesuai
bagi proses perencanaan.
2.
Mempunyai kemampuan dalam menganalisis keterkaitan antar sektor dalam suatu
perekonomian. Hubungan antar sektor menjadi penting sejak analisis pembangunan
ekonomi tidak hanya mementingkan pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga mulai
melihat pembagian pertumbuhan antar faktor produksi dan juga sumber-sumber
pertumbuhan.
3.
Semua sektor ekonomi dapat dipakai sekaligus dalam satu kali analisis, sehingga
perubahan masingmasing sektor ekonomi akan dapat dengan mudah diketahui
dampaknya.
4.
Kaitan ke depan dan kaitan ke belakang dapat dengan jelas diketahui. Dengan
demikian sektor yang memiliki kaitan ke depan yang bernilai positif dan
elastisitasnya besar mempunyai prospek untuk dikembangkan.
5.
Memberi petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai pengaruh terkuat terhadap
pertumbuhan ekonomi serta sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan
perekonomian nasional.
Menurut BPS beberapa kelemahan analisis
input–output, yaitu:
1.
Koefisien input atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama
periode analisis. Karena koefisien teknis dianggap konstan, maka teknologi yang
digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam proses produksi pun dianggap
konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan harga input akan selalu sebanding
dengan perubahan kuantitas dan harga output.
2.
Model input-output memerlukan biaya yang relatif besar dalam pengumpulan data
dan ketersediaan data pokok yang belum memadai. Dasar Teori Input-Output Output
yang diproduksi oleh suatu sektor
Sedangkan menurut Boedijanto (2003) kelemahan, IO analisis dibandingkan
model lain, diantaranya:
1. Koefisien input
atau koefisien teknis diasumsikan tetap (konstan) selama periode analisis atau
proyeksi, sehingga teknologi yang digunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam
proses produksinya juga dianggap konstan. Akibatnya perubahan kuantitas dan
harga input akan selalu sebanding dengan perubahan kuantitas dan harga input.
2. Analisis input
output tidak mampu menjelaskan masalah distribusi pendapatan dalam suatu
perekonomian karena dalam model itu tidak terdapat elemen yang dapat
mencerminkan distribusi pendapatan.
3. Tidak mampu
menjawab bagaimana mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara yang paling
memungkinkan bila dihadapkan pada sumber daya tertentu. Analisis input output
hanya bisa menjawab pertanyaan tentang apakah suatu daerah memiliki sumberdaya
yang mencukupi untuk mencapai target yang hendak dicapai.
Yang dimaksud dengan forward linkages adalah ; Sebuah istrumen atau ransangan pendorong yang terjadi akibat adanya sebuah
hubungan dalam industri yang dapat memberikan perkembangan berbagai industri
yang menggunakan barang,bahan baku atau
bahan mentah pertama dalam industri lainya sebagai input bahan baku awal (industri).
Forward linkage –
keterkaitan ke depan
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan
output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output
sektor i akan meningkatkan distribusi output sektor i tersebut. Hal ini membuat
sektor lain memiliki input produksi yang lebih banyak.Karena itu sektor-sektor lain
akan meningkatkan pula proses produksinya, yang pada gilirannya
mendistribusikan output produksi yang lebih banyak lagiKeterkaitan antarsektor
industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke depan (forward
linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan output
produksi
Cara mengukur forward linkage
Direct forward linkage : diagonal matriks leontiefTotal forward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DFL dan efek tidak langsung = TFL - DFL, di mana b adalah elemen Leontief inverse
Direct forward linkage : diagonal matriks leontiefTotal forward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DFL dan efek tidak langsung = TFL - DFL, di mana b adalah elemen Leontief inverse
Yang dimaksud dengan backward linkages adalah ; Sebuah istrumen atau ransangan pendorong yang terjadi akibat adanya
sebuah hubungan dalam industri yang dapat memberikan perkembangan berbagai
industri yang menyediakan barang,bahan
baku atau bahan mentah pertama dalam industri lainya sebagai input bahan baku
awal (industri).
Backward linkage –
keterkaitan ke belakang
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan permintaan input sektor i tersebut.Input sektor i tadi ada yang berasal dari sektor i sendiri, ada pula yang berasal dari sektor lain, katakan (di model dua sektor) sektor j. Sektor i meminta output sektor j lebih banyak dari sebelumnya, yang berarti harus ada peningkatan output sektor j.Peningkatan output sektor j ini, pada gilirannya, akan meningkatkan permintaan input sektor i itu sendiri, Begitu seterusnya, terjadi keterkaitan antarsektor industri tersebut.Keterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke belakang (backward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan input produksi
Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara.Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan permintaan input sektor i tersebut.Input sektor i tadi ada yang berasal dari sektor i sendiri, ada pula yang berasal dari sektor lain, katakan (di model dua sektor) sektor j. Sektor i meminta output sektor j lebih banyak dari sebelumnya, yang berarti harus ada peningkatan output sektor j.Peningkatan output sektor j ini, pada gilirannya, akan meningkatkan permintaan input sektor i itu sendiri, Begitu seterusnya, terjadi keterkaitan antarsektor industri tersebut.Keterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke belakang (backward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan input produksi
Cara mengukur backward linkage
Direct backward linkage : diagonal matriks leontief inversTotal backward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DBL dan efek tidak langsung = TBL - DBL, di mana b adalah elemen Leontief inverse
Direct backward linkage : diagonal matriks leontief inversTotal backward linkageTerdiri dari komponen efek langsung = DBL dan efek tidak langsung = TBL - DBL, di mana b adalah elemen Leontief inverse
menurut hirscman, dalam sektor produktif mekanisme pendorong
pembangunan (inducement mechanism) yang tercipta sebagai akibat adanya
hubungan antara berbagai industri dalam menyediakan barang-barang yang
digunakan sebagai bahan mentah dalam industri lainnya.
pengaruh keterkaitan ke belakang maksudnya adalah tingkat rangsangan yang
diciptakan oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan
industri-industri yang menyediakan input (bahan baku) bagi industri tersebut,
sedangkan pengaruh kaitan ke depan adalah tingkat rangsangan yang diciptakan
oleh pembangunan suatu industri terhadap perkembangan industri-industri yang
menggunakan produk industri yang pertama sebagai input (bahan baku) mereka.
Jawaban no.3
Mengapa proyeksi dengan menggunakan I-O hanya untuk
jangka pendek dan menengah ?
Proyeksi Input-output (I-O)
adalah Suatu model matematis untuk menelaah struktur perekonomian yang saling
kait mengait antar berbagai sektor atau kegiatan ekonomi “artinya output suatu
sektor merupakan input bagi sektor lain”. Prinsip dasar dari analisis
input-output adalah mengidentifikasi dan mendisagregasi semua aliran
pengeluaran antara berbagai aktivita sekonomi (sektor/industri), antara
aktivitas ekonomi dan konsumen, antara aktivitas ekonomi dan penyediaan input
yang ada dalam struktur perdagangan perekonomian. Bertujuan untuk menentukan multiplier
dan mengidentifikasi perekonomian secara menyeluruh dan mengetahui dampak
perubahan permintaan akhir dari setiap aktivitas ekonomi terhadap perekonomian
secara keseluruhan, proyeksi input output mempunyai hubungan langsung, dimana
sektor yang menggunakan input dari output sektor yang bersangkutan merasakan
pengaruh secara langsung. Sedangkan hubungan tidak langsung, pengaruh terhadap
industri yang outputnya tidak digunakan sebagai input. Sementara hubungan
sampingan adalah pengaruh tidak langsung yang lebih panjang.