Selasa, 18 September 2018

DESAIN SISTEM PAKAR DENGAN ASUMSI EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS)


Author  :  Sumarni Randriany 
Nim : 530013436

SOAL!
Anda diminta untuk menjelaskan dan mendesain sistem pakar pada Bank atau pada kantor saudara atau dapat di asumsikan dengan sistem informasi yang saudara ketahui dan kaitkan dengan Executive Information System (EIS) 

JAWAB!

SISTEM PAKAR
Sistem Pakar berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem adalah beberapa elemen yang di tekankan adalah efektifitas(untuk mencapai suatu tujuan). Pakar adalah seseorang yang ahli pada suatu bidang. Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.
Banyak sekali definisi lainnya tentang Sistem Pakar diantaranya :
1.        Sistem Pakar adalah Sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli yang bersangkutan.
2.        Sistem Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer berisi pengetahuan yang disimpan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu bidang spesifik dengan cara hampir sama dengan seorang tenaga ahli. Pengetahuan datang dari satu rangkaian percakapan yang lalu di kembangkan dari beberapa tenaga ahli suatu sistem.. Sistem tersebut menerima pengetahuan yang berisi suatu masalah dari seorang pengguna.
3.        Sistem Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer yang dirancang untuk memberikan pemecahan masalah suatu tenaga ahli didalam suatu bidang. Sistem Pakar terdiri atas suatu dasar pengetahuan(informasi, heuristik, dll.), mesin kesimpulan(untuk meneliti dasar pengetahuan), dan alat penghubung (input dan output). Cara yang memimpin ke arah pengembangan Sistem Pakar adalah berbeda dari teknik programan konvensional.
4.        Sistem pakar ialah sistem yang mewakilkan pengetahuan manusia dalam bentuk program komputer dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam penyelesaian masalah; mensimulasikan bagaimana pakar menyelesaikan masalah.
5.        Sistem Pakar adalah program kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang menggabungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan mesin inferensi. Basis pengetahuan dalam sistem pakar berupa suatu aturan yang diperoleh dari pengalaman atau dari seorang pakar pada bidang keahlian tertentu. Berdasarkan basis pengetahuan yang ada, digunakan mesin inferensi untuk mengenerate solusi terhadap domain permasalahan yang akan dipecahkan.
Perbandingan sistem konvensional dengan sistem pakar sebagai berikut (Kusumadewi, 2003):
1.    Sistem Konvensional
a.    Informasi dan pemrosesan umumnya digabung dalam satu program sequential
b.    Program tidak pernah salah (kecuali pemrogramnya yang salah)
c.    Tidak menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil diperoleh
d.   Data harus lengkap
e.    Perubahan pada program merepotkan
f.     Sistem bekerja jika sudah lengkap.
2.    Sistem Pakar
a.    Knowledge base terpisah dari mekanisme pemrosesan (inference)
b.    Program bisa melakukan kesalahan
c.    Penjelasan (explanation) merupakan bagian dari ES
d.   Data tidak harus lengkap
e.    Perubahan pada rules dapat dilakukan dengan mudah
f.     Sistem bekerja secara heuristik dan logik
Suatu sistem dikatakan sistem pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kusumadewi, 2003):
1.    Terbatas pada domain keahlian tertentu
2.    Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti
3.    Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami
4.    Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu
5.    Dirancang untuk dikembangkan sacara bertahap
6.    Keluarannya atau output bersifat anjuran.
Adapun banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain (Kusumadewi, 2003):
1.    Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kesadaran langsung seorang pakar
2.    Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambahnya efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja
3.    Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks
4.    Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang
5.    Pengetahuan dari seorang pakar dapat dikombinasikan tanpa ada batas waktu
6.    Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan sistem pakar, yaitu (Kusumadewi, 2003):
1.    Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem
2.    Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional.
Tujuan pengembangan Sistem Pakar adalah :
1.    Mempermudah kerja tenaga ahli
2.    Mengganti tenaga ahli
3.    Menggabungkan kempampuan tenaga ahli
4.    Training tenaga ahli
5.    Mengurangi resiko pada pekerjaan yang berbahaya
6.    Menyediakan ahli pada bidang pekerjaan “kering”


Komponen dalam Sistem Pakar meliputi :
1.    Ahli sebagai sumber pengetahuan
2.    Basis pengetahuan
3.    Mesin informasi
4.    Fasilitas pengetahuan dan justifikasi
Semua Sistem Pakar terdiri dari sebuah alat penghubung (input dan output), suatu database, suatu dasar pengetahuan, dan suatu mekanisme kesimpulan. Lebih dari itu, pengembangan Sistem Pakar pada umumnya berproses melalui beberapa tahap yang mencakup pemilihan masalah, didapatnya pengetahuan, penyajian pengetahuan, programming, evaluasi dan pengujian.
Bagian dari Sistem Pakar yang menarik adalah kemampuan perangkat lunak untuk meninjau ulang suatu konsultasi dan menyediakan suatu penjelasan kepada pemakai bagaimana caranya memperoleh kesimpulan. Fungsi penjelasan yang sangat utama adalah suatu catatan yang menyangkut proses pemikiran yang digunakan oleh tenaga ahli untuk memecahkan masalah itu. Sistem Pakar menyediakan suatu pemahaman yang lebih baik bagaimana kesimpulan dicapai sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar dalam mengambil kesimpulan menggunakan Sistem Pakar. Akumulasi fakta akan diperkenalkan ketika suatu penjelasan diminta. Biasanya penjelasan yang diminta yaitu bagian dari perangkat lunak atau bagian luar dari pengembangan.

SISTEM PAKAR PADA BANK SERTA KAITANNYA DENGAN EKSEKUTIF INFORMATION SYSTEM (EIS)
Bank adalah industri yang bergerak di bidang kepercayaan dimana Bank sebagai financial intermediarymemiliki fungsi sebagai media perantara keuangan antara debitur dan kreditur (Santoso, 1997). Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 yang telah dirubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998  adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter telah mengeluarkan ketentuan mengenai penggunaan Teknologi Sistem Informasi (TSI) yang dilakukan oleh bank. Melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/164/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 27/9/UPPB masing-masing tanggal 31 Maret 1995, diatur prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan manajemen bank dalam TSI baik yang dilakukan oleh bank itu sendiri maupun oleh pihak lain.
Keberhasilan bank akan sangat ditentukan kualitas kinerja TSI, yang akan terus dikembangkan secara luas untuk memenuhi kepentingan bisnis bank dan nasabahnya. Kecenderungan proses otomatisasi ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, seiring dengan perkembangan perbankan nasional sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam menjalankan fungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary).
Perkembangan teknologi informasi membuat sebagian besar perbankan merubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa, sebagai contoh pelayanan transaksi elektronik (e-banking) telah digunakan oleh sebagian besar perbankan baik itu melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri), phone banking, dan internet banking merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Pada teknologi informasi ini terdapat proses yang diselenggarakan untuk mendapatkan informasi melalui suatu prosedur yang memanfaatkan sumber daya manajemen ke dalam suatu keperluan tertentu (Siagian, 2002). Sistem pakar merupakan salah satu turunan dari artificial intelegence yang membuat penggunaan ilmu pengetahuan khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai pengetahuan atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan (Marimin, 1992). Sistem pakar itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut memiliki fasilitas informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer, dan memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi. Menurut Siswano (2005), komponen yang ada pada sistem pakar terdiri dari :
a.    Knowledge Basis (Basis Pengetahuan) merupakan inti dari suatu sistem pakar yaitu berupa representasi pengetahuan dari seorang pakar dengan basis pengetahuan berupa fakta-fakta dan kaidah.
b.    User Interface (Antar Muka Pemakai) merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai (user) dengan komputer. Dalam sistem pakar ini terdapat 2 (dua) pengguna interfaceyaitu knowledge engineer dan pemakai (user).

c.    Inference engine (mesin inferensi) merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola sistem yang digunakan oleh seorang pakar.  Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.
d.   Development Engine (mesin pengembangan) merupakan bagian dari pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan oleh knowledge engineer.

Teori mengenai sistem informasi sumber daya informasi baru dikemukakan oleh McLeod dan Schell (2001) pada buku Management Information System edisi ke-7 dimana pada buku ini dikembangkan lebih lanjut dalam proses pemikiran bahwa penggunaan model dasar IRIS akan membantu para ahli untuk memutuskan kelima output sistem yang akan digunakan suatu perusahaan. Subsistem yang digunakan pada teori ini antara lain subsistem input dan subsistem output.
Salah satu bank yang paling mutakhir dengan  teknologi atau sistem pakarnya adalah bank BCA dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya mampu menjadi leader dalam hal pelayanan transaksinya. Bank BCA baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun 1989 dengan tujuan untuk membedakan pelayanan dengan bank lain. Selain itu, sistem informasi yang digunakan bank BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang. Penjurnalan pembukuan dan pemindahan antar rekening dilakukan secara otomatis serta kehadiran Local Area Network (LAN) berkontribusi dalam pendistribusian data entry dan pemrosesan transaksi.
Pada masa sekarang agar suatu  perusahaan tetap mampu survive di tengah jaman  yang terus menerus berubah secara cepat seperti sekarang ini, salah satu kata kuncinya  menurut Thurow (1997) adalah  adaptif. Hal ini disebabkan perubahan jaman akan  membawa  pula perubahan pada sifat masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi secara  khusus. Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang muncul, maka perusahaan harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dan perusahaan harus mempunyai berbagai data tentang segala sesuatu yang ada di sekitar perusahaan. Dengan data-data yang ada tersebut, perusahaan dapat  membuat berbagai macam alternatif skenario strategi. Selanjutnya dengan pengolahan informasi yang terus menerus dari data yang masuk dari hari ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas alternatif-alternatif skenarionya, untuk mencapai skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan di waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu saja memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik. Beberapa teknologi yang digunakan oleh bank BCA antara lain sebagai berikut :
1.    E-commerce
E-commerce yaitu sebuah layanan pemrosesan transaksi online kartu kredit di website merchant bank BCA. Layanan E-Commerce BCA dirancang untuk memenuhi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan penjualan dan menggarap potensial market yang lebih luas. Melalui layanan E-Commerce BCA, para merchant dapat memiliki online payment processing menu pada website mereka serta dilengkapi layanan penyelesaian transaksi settlement. Dalam memberikan layanan e-commerce ini, bank BCA didukung MasterCard internet Gateway Service (MiGS) sebagai payment gateway yang memberikan solusi pembayaran komprehensif. Layanan E-Commerce BCA berdampak positif bagi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan penjualan dan menggarap potensial market yang lebih luasDengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya manusia yang sangat terlatih, BCA telah berhasil memperluas jaringannya baik jaringan konvensional maupun elektronis untuk memberikan pengalaman perbankan yang paling nyaman bagi para nasabah
2.    Klik BCA
Dengan klik BCA, menyediakan bagi individu maupun pemilik bisnis berbagai layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing melalui Internet. Sementara itu, bagi mereka yang selalu bepergian, disediakan jasa mobile banking melalui saluran-saluran m-BCA, SMS Top Up BCA, BCA by Phone dan Halo BCA. BCA telah mengembangkan infrastruktur broadband nirkabel untuk menjamin komunikasi data berkecepatan tinggi di antara kantor pusat dan kantor-kantor cabang.
3.    Intranet dan Ekstranet
Intranet adalah jaringan komputer-komputer yang saling tersambung digunakan suatu sistem organisasi atau bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal. Ekstranet merupakan penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain menghubungkan ke perusahaan partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang tinggi pula.
Penggunaan Executive Information System (EIS) dalam operasional Bank BCA ini menghasilkan sesuatu yang positif demi kelangsungan berjalannya sistem perbankan. Dampak positif tersebut diantaranya sistem informasi meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang, memudahkan komunikasi antar cabang dengan adanya fasilitas E-mail. Selain dampak positif, dampak negatif akan ditimbulkan oleh penggunaan teknologi pada Bank BCA, ini misalnya bank BCA akan kehilangan kepercayaan dari nasabah yang disebabkan karena berbagai macam, diantaranya penggunaan teknologi internet yang kerap dengan namanya pembobolan sistem oleh seorang hacker, pembobolan sistem informasi manajemen ini bisa berlangsung dan berdampak yang besar bagi perusahaan karena sumber-sumber informasi penting telah dicuri. Selain itu bank BCA bisa kehilangan kepercayaan dari nasabah karena kesalahan sistem pada website miliknya, biasanya karena website yang kurang diupdate atau karena gangguan sistem, sehingga konsumen akan kesulitan untuk mendapatkan informasi yang jelas serta up to date dari Bank BCA.
Dampak negatif lainnya dari penggunaan Executive Information System (EIS) pada Bank BCA adalah kerugian yang tidak terduga, disebabkan oleh ganguan yang disebabkan secara sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik. Ekstranet merupakan Penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain Menghubungkan ke perusahaan partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang tinggi pula. Selain itu, dibutuhkan sering terjadi masalah dengan kompatibilitas device yang digunakan tiap perusahaan, ini merupakan dampak negative yang ditimbulkan pada penggunaan sistem informasi manajemen pada Bank BCA.

KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran teknologi dalam dunia perbankan mutlak diperlukan karena kemajuan suatu sistem perbankan akan ditopang pula oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan akan menyebabkan semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Penerapan teknologi diperlukan dalam setiap bidang terutama kalangan perbankan untuk memudahkan jalannya kegiatan operasional intern perusahaan dan memudahkan pelayanan terhadap nasabah. Apalagi semua produk yang dimiliki perbankan hamper serupa satu dengan lainnya, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adal ah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.
Departeme Sumber Daya Informasi (bagian teknologi informasi) pada bank BCA memiliki andil yang cukup besar membantu manajemen mendeteksi kebutuhan hardware, software, database, jaringan, dan juga sumber daya manusia yang akan menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan selanjutnya menggunakan sistem informasi fungsional sehingga terdapat hubungan antara bagian Teknologi Informasi denga sistem informasi fungsional di departemen lainnya dapat dibuat secara online sehingga selalu dapat termonitor dengan melihat perkembangan teknologi terkini saat ini terutama dari beberapa kompetitor perbankan lainnya.






DAFTAR PUSTAKA

Arhami, M. 2004. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi
Daniel, Ratna Debby dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Universitas Terbuka.
Ignizio, J.P.  1991. An Introduction to Expert System. Mcgraw-Hill College
Khasmir. 2012.  Manajemen  Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar