Author : Sumarni Randriany
Nim : 530013436
SOAL!
Anda
diminta untuk menjelaskan dan mendesain sistem pakar pada Bank atau pada kantor
saudara atau dapat di asumsikan dengan sistem informasi yang saudara ketahui
dan kaitkan dengan Executive Information System (EIS)
JAWAB!
SISTEM PAKAR
Sistem Pakar
berasal dari dua kata yaitu sistem dan pakar. Sistem adalah beberapa elemen
yang di tekankan adalah efektifitas(untuk mencapai suatu tujuan). Pakar adalah
seseorang yang ahli pada suatu bidang. Sistem pakar (expert system) secara umum
adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para
ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan
diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat
menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan
sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’
rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut.
Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang
berpengalaman.
Banyak sekali
definisi lainnya tentang Sistem Pakar diantaranya :
1.
Sistem
Pakar adalah Sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan
teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli yang bersangkutan.
2.
Sistem
Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer berisi pengetahuan yang disimpan
untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu bidang spesifik dengan cara
hampir sama dengan seorang tenaga ahli. Pengetahuan datang dari satu rangkaian
percakapan yang lalu di kembangkan dari beberapa tenaga ahli suatu sistem..
Sistem tersebut menerima pengetahuan yang berisi suatu masalah dari seorang
pengguna.
3.
Sistem
Pakar adalah suatu perangkat lunak komputer yang dirancang untuk memberikan
pemecahan masalah suatu tenaga ahli didalam suatu bidang. Sistem Pakar terdiri
atas suatu dasar pengetahuan(informasi, heuristik, dll.), mesin
kesimpulan(untuk meneliti dasar pengetahuan), dan alat penghubung (input dan
output). Cara yang memimpin ke arah pengembangan Sistem Pakar adalah berbeda
dari teknik programan konvensional.
4.
Sistem
pakar ialah sistem yang mewakilkan pengetahuan manusia dalam bentuk program
komputer dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam penyelesaian masalah;
mensimulasikan bagaimana pakar menyelesaikan masalah.
5.
Sistem
Pakar adalah program kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang
menggabungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan mesin inferensi. Basis
pengetahuan dalam sistem pakar berupa suatu aturan yang diperoleh dari
pengalaman atau dari seorang pakar pada bidang keahlian tertentu. Berdasarkan
basis pengetahuan yang ada, digunakan mesin inferensi untuk mengenerate solusi
terhadap domain permasalahan yang akan dipecahkan.
Perbandingan
sistem konvensional dengan sistem pakar sebagai berikut (Kusumadewi, 2003):
1.
Sistem
Konvensional
a.
Informasi
dan pemrosesan umumnya digabung dalam satu program sequential
b.
Program
tidak pernah salah (kecuali pemrogramnya yang salah)
c.
Tidak
menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil diperoleh
d.
Data
harus lengkap
e.
Perubahan
pada program merepotkan
f.
Sistem
bekerja jika sudah lengkap.
2.
Sistem
Pakar
a.
Knowledge
base terpisah dari mekanisme pemrosesan (inference)
b.
Program
bisa melakukan kesalahan
c.
Penjelasan
(explanation) merupakan bagian dari ES
d.
Data
tidak harus lengkap
e.
Perubahan
pada rules dapat dilakukan dengan mudah
f.
Sistem
bekerja secara heuristik dan logik
Suatu sistem
dikatakan sistem pakar apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Kusumadewi, 2003):
1.
Terbatas
pada domain keahlian tertentu
2.
Dapat
memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti
3.
Dapat
mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat
dipahami
4.
Berdasarkan
pada kaidah atau rule tertentu
5.
Dirancang
untuk dikembangkan sacara bertahap
6.
Keluarannya
atau output bersifat anjuran.
Adapun banyak
manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar, antara lain (Kusumadewi,
2003):
1.
Masyarakat
awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa
kesadaran langsung seorang pakar
2.
Meningkatkan
produktivitas kerja, yaitu bertambahnya efisiensi pekerjaan tertentu serta
hasil solusi kerja
3.
Penghematan
waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks
4.
Memberikan
penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang
5.
Pengetahuan
dari seorang pakar dapat dikombinasikan tanpa ada batas waktu
6.
Memungkinkan
penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk
dikombinasikan.
Selain banyak
manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan sistem pakar, yaitu
(Kusumadewi, 2003):
1.
Daya
kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan
secara otomatis oleh sistem
2.
Pengembangan
perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak
konvensional.
Tujuan
pengembangan Sistem Pakar adalah :
1.
Mempermudah
kerja tenaga ahli
2.
Mengganti
tenaga ahli
3.
Menggabungkan
kempampuan tenaga ahli
4.
Training
tenaga ahli
5.
Mengurangi
resiko pada pekerjaan yang berbahaya
6.
Menyediakan
ahli pada bidang pekerjaan “kering”
Komponen dalam
Sistem Pakar meliputi :
1.
Ahli
sebagai sumber pengetahuan
2.
Basis
pengetahuan
3.
Mesin
informasi
4.
Fasilitas
pengetahuan dan justifikasi
Semua Sistem
Pakar terdiri dari sebuah alat penghubung (input dan output), suatu database,
suatu dasar pengetahuan, dan suatu mekanisme kesimpulan. Lebih dari itu,
pengembangan Sistem Pakar pada umumnya berproses melalui beberapa tahap yang
mencakup pemilihan masalah, didapatnya pengetahuan, penyajian pengetahuan,
programming, evaluasi dan pengujian.
Bagian dari
Sistem Pakar yang menarik adalah kemampuan perangkat lunak untuk meninjau ulang
suatu konsultasi dan menyediakan suatu penjelasan kepada pemakai bagaimana
caranya memperoleh kesimpulan. Fungsi penjelasan yang sangat utama adalah suatu
catatan yang menyangkut proses pemikiran yang digunakan oleh tenaga ahli untuk
memecahkan masalah itu. Sistem Pakar menyediakan suatu pemahaman yang lebih
baik bagaimana kesimpulan dicapai sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar
dalam mengambil kesimpulan menggunakan Sistem Pakar. Akumulasi fakta akan
diperkenalkan ketika suatu penjelasan diminta. Biasanya penjelasan yang diminta
yaitu bagian dari perangkat lunak atau bagian luar dari pengembangan.
SISTEM PAKAR PADA BANK SERTA
KAITANNYA DENGAN EKSEKUTIF INFORMATION SYSTEM (EIS)
Bank
adalah industri yang bergerak di bidang kepercayaan dimana Bank sebagai financial
intermediarymemiliki fungsi sebagai media perantara keuangan antara debitur
dan kreditur (Santoso, 1997). Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 7 tahun
1992 yang telah dirubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun
1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Bank
Indonesia sebagai otoritas moneter telah mengeluarkan ketentuan mengenai
penggunaan Teknologi Sistem Informasi (TSI) yang dilakukan oleh bank. Melalui
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/164/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 27/9/UPPB masing-masing tanggal 31 Maret 1995, diatur
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan manajemen bank dalam TSI baik yang dilakukan
oleh bank itu sendiri maupun oleh pihak lain.
Keberhasilan
bank akan sangat ditentukan kualitas kinerja TSI, yang akan terus dikembangkan
secara luas untuk memenuhi kepentingan bisnis bank dan nasabahnya.
Kecenderungan proses otomatisasi ini akan terus berlanjut di tahun-tahun
mendatang, seiring dengan perkembangan perbankan nasional sebagai lembaga
kepercayaan masyarakat dalam menjalankan fungsi sebagai perantara keuangan (financial
intermediary).
Perkembangan
teknologi informasi membuat sebagian besar perbankan merubah strategi bisnis
dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk
dan jasa, sebagai contoh pelayanan transaksi elektronik (e-banking)
telah digunakan oleh sebagian besar perbankan baik itu melalui ATM (Anjungan
Tunai Mandiri), phone banking, dan internet
banking merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah
pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang
berdasarkan teknologi.
Pada
teknologi informasi ini terdapat proses yang diselenggarakan untuk mendapatkan
informasi melalui suatu prosedur yang memanfaatkan sumber daya manajemen ke
dalam suatu keperluan tertentu (Siagian, 2002). Sistem pakar merupakan salah
satu turunan dari artificial intelegence yang membuat
penggunaan ilmu pengetahuan khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia
yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai pengetahuan atau
kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang
dimilikinya Sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang
menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan permasalahan yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga
ahli dalam bidang yang bersangkutan (Marimin, 1992). Sistem pakar itu memiliki
ciri-ciri sebagai berikut memiliki fasilitas informasi yang handal, mudah
dimodifikasi, dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer, dan memiliki
kemampuan untuk belajar beradaptasi. Menurut Siswano (2005), komponen yang ada
pada sistem pakar terdiri dari :
a.
Knowledge Basis (Basis
Pengetahuan) merupakan inti dari suatu sistem pakar yaitu berupa representasi
pengetahuan dari seorang pakar dengan basis pengetahuan berupa fakta-fakta dan
kaidah.
b.
User Interface (Antar
Muka Pemakai) merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai alat
komunikasi antara pemakai (user) dengan komputer. Dalam sistem
pakar ini terdapat 2 (dua) pengguna interfaceyaitu knowledge
engineer dan pemakai (user).
c.
Inference engine (mesin
inferensi) merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan
pola-pola sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini
akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban
atau kesimpulan yang terbaik.
d.
Development Engine (mesin
pengembangan) merupakan bagian dari pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan
mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan oleh knowledge
engineer.
Teori
mengenai sistem informasi sumber daya informasi baru dikemukakan oleh McLeod
dan Schell (2001) pada buku Management Information System edisi
ke-7 dimana pada buku ini dikembangkan lebih lanjut dalam proses pemikiran
bahwa penggunaan model dasar IRIS akan membantu para ahli untuk memutuskan
kelima output sistem yang akan digunakan suatu perusahaan. Subsistem yang
digunakan pada teori ini antara lain subsistem input dan subsistem output.
Salah satu
bank yang paling mutakhir dengan teknologi atau sistem pakarnya
adalah bank BCA dimana dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya mampu
menjadi leader dalam hal pelayanan transaksinya. Bank BCA
baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun 1989 dengan tujuan
untuk membedakan pelayanan dengan bank lain. Selain itu, sistem informasi yang
digunakan bank BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas cabang. Penjurnalan pembukuan dan pemindahan antar rekening
dilakukan secara otomatis serta kehadiran Local Area Network (LAN)
berkontribusi dalam pendistribusian data entry dan pemrosesan
transaksi.
Pada
masa sekarang agar suatu perusahaan tetap mampu survive di tengah
jaman yang terus menerus berubah secara cepat seperti sekarang ini, salah
satu kata kuncinya menurut Thurow (1997) adalah adaptif. Hal
ini disebabkan perubahan jaman akan membawa pula perubahan pada
sifat masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi secara khusus.
Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang muncul, maka
perusahaan harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan yang dapat
terjadi dan perusahaan harus mempunyai berbagai data tentang segala sesuatu
yang ada di sekitar perusahaan. Dengan data-data yang ada tersebut, perusahaan
dapat membuat berbagai macam alternatif skenario strategi. Selanjutnya
dengan pengolahan informasi yang terus menerus dari data yang masuk dari hari
ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas alternatif-alternatif
skenarionya, untuk mencapai skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan di
waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu saja
memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik. Beberapa teknologi
yang digunakan oleh bank BCA antara lain sebagai berikut :
1.
E-commerce
E-commerce yaitu
sebuah layanan pemrosesan transaksi online kartu kredit di website merchant
bank BCA. Layanan E-Commerce BCA dirancang untuk memenuhi kebutuhan para
merchant dalam meningkatkan penjualan dan menggarap potensial market yang lebih
luas. Melalui layanan E-Commerce BCA, para merchant dapat memiliki online
payment processing menu pada website mereka serta dilengkapi layanan penyelesaian
transaksi settlement. Dalam memberikan layanan e-commerce ini,
bank BCA didukung MasterCard internet Gateway Service (MiGS) sebagai payment
gateway yang memberikan solusi pembayaran komprehensif. Layanan E-Commerce BCA
berdampak positif bagi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan penjualan dan
menggarap potensial market yang lebih luasDengan memanfaatkan teknologi dan
sumber daya manusia yang sangat terlatih, BCA telah berhasil memperluas
jaringannya baik jaringan konvensional maupun elektronis untuk memberikan
pengalaman perbankan yang paling nyaman bagi para nasabah
2.
Klik BCA
Dengan klik BCA, menyediakan bagi
individu maupun pemilik bisnis berbagai layanan perbankan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka masing-masing melalui Internet. Sementara itu, bagi mereka
yang selalu bepergian, disediakan jasa mobile banking melalui saluran-saluran
m-BCA, SMS Top Up BCA, BCA by Phone dan Halo BCA. BCA telah mengembangkan
infrastruktur broadband nirkabel untuk menjamin komunikasi data berkecepatan
tinggi di antara kantor pusat dan kantor-kantor cabang.
3.
Intranet
dan Ekstranet
Intranet adalah jaringan
komputer-komputer yang saling tersambung digunakan suatu sistem organisasi atau
bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan
segala fasilitas Internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal.
Ekstranet merupakan penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa
perusahaan yang merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain menghubungkan
ke perusahaan partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat
kesulitan yang tinggi pula.
Penggunaan
Executive Information System (EIS) dalam
operasional Bank BCA ini menghasilkan sesuatu yang positif demi kelangsungan
berjalannya sistem perbankan. Dampak positif tersebut diantaranya sistem
informasi meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang, memudahkan
komunikasi antar cabang dengan adanya fasilitas E-mail. Selain dampak positif,
dampak negatif akan ditimbulkan oleh penggunaan teknologi pada Bank BCA, ini
misalnya bank BCA akan kehilangan kepercayaan dari nasabah yang disebabkan
karena berbagai macam, diantaranya penggunaan teknologi internet yang kerap
dengan namanya pembobolan sistem oleh seorang hacker, pembobolan sistem
informasi manajemen ini bisa berlangsung dan berdampak yang besar bagi
perusahaan karena sumber-sumber informasi penting telah dicuri. Selain itu bank
BCA bisa kehilangan kepercayaan dari nasabah karena kesalahan sistem pada
website miliknya, biasanya karena website yang kurang diupdate atau karena gangguan
sistem, sehingga konsumen akan kesulitan untuk mendapatkan informasi yang jelas
serta up to date dari Bank BCA.
Dampak
negatif lainnya dari penggunaan Executive
Information System (EIS) pada Bank BCA adalah kerugian
yang tidak terduga, disebabkan oleh ganguan yang disebabkan secara sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia atau
kesalahan sistem elektronik. Ekstranet merupakan Penerapan teknologi internet
dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang merupakan mitra satu sama lain,
dengan kata lain Menghubungkan ke perusahaan partner dan supplier membutuhkan
biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang tinggi pula. Selain itu,
dibutuhkan sering terjadi masalah dengan kompatibilitas device yang digunakan
tiap perusahaan, ini merupakan dampak negative yang ditimbulkan pada penggunaan
sistem informasi manajemen pada Bank BCA.
KESIMPULAN
Dari
penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran teknologi dalam dunia
perbankan mutlak diperlukan karena kemajuan suatu sistem perbankan akan
ditopang pula oleh peran teknologi informasi. Semakin
berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan
pelayanan akan menyebabkan semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang
dimiliki oleh suatu bank. Penerapan teknologi diperlukan dalam setiap bidang
terutama kalangan perbankan untuk memudahkan jalannya kegiatan operasional
intern perusahaan dan memudahkan pelayanan terhadap nasabah. Apalagi semua
produk yang dimiliki perbankan hamper serupa satu dengan lainnya, sehingga
persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adal ah bagaimana memberikan
produk yang serba mudah dan serba cepat.
Departeme
Sumber Daya Informasi (bagian teknologi informasi) pada bank BCA memiliki andil
yang cukup besar membantu manajemen mendeteksi kebutuhan hardware,
software, database, jaringan, dan juga sumber daya manusia yang akan
menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan selanjutnya menggunakan sistem
informasi fungsional sehingga terdapat hubungan antara bagian Teknologi
Informasi denga sistem informasi fungsional di departemen lainnya dapat dibuat
secara online sehingga selalu dapat termonitor dengan melihat
perkembangan teknologi terkini saat ini terutama dari beberapa kompetitor
perbankan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, M. 2004. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi
Daniel, Ratna Debby dan Wiwik
Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Ignizio,
J.P. 1991. An Introduction to Expert System. Mcgraw-Hill
College
Khasmir. 2012. Manajemen Perbankan.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar