Re: Diakusi 2
Author : Sumarni Randriany
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan pernah lepas dengan manusia lainnya. Manusia menjadi salah satu dimensi penting dalam hubungan manusia satu dan yang lainnya (organisasi). Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam perusahaan itu, para karyawanlah yang menentukan keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas perusahaan harus dimulai dari perbaikan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku organisasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya. Pada umumnya setiap individu memiliki suatu kebutuhan hidup, mulai dari yang sederhana (primer) sampai kebutuhan yang lebih atau luas (tersier). Karena untuk memenuhi kebutuhannya, setiap individu memerlukan suatu tempat untuk memenuhi kebutuhannya. Maka dari itu, manusia memerlukan organisasi untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Baik itu organisasi di bidang pendidikan, hobi, pekerjaan, dan lain – lain. Dalam perilaku organisasi dijelaskan bagaimana perbedaan kebutuhan antar individu, karakter – karakter setiap individu, dan komunikasi antar individu yang berpengaruh dalam pencapain tujuan itu. Perilaku Individu Dalam Organisasi Menurut Soekidjo Notoatmojo, prilaku adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Louis Thurstone, sedangkan menurut Rensis Likert dan Charles Osgood, prilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. Dalam kaitan antara individu dengan organisasi, maka ia membawa karakteristik individu ke dalam organisasi, sehingga terjadilah interaksi antara karakteristik individu dengankarakteristik organisasi. Interaksi keduanya mewujudkan perilaku individu dalam organisasi.Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Dasar-Dasar Perilaku Individu Perilaku individu/ manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Semua perilaku individu dipengaruhi oleh beberapa karakteristik, yaitu: A. Karakteristik biografis Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari: 1. Usia Usia sangat mempengaruhi manusia berperilaku terutama dalam organisasi, semakin tua usianya maka perilaku/ produktifitas akan semakin berkurang, termasuk bagaimana kemampuannya untuk bekerja, merespon stimulus yang dilancarkan oleh individu lainnya. 2. Jenis kelamin Penelitian membuktikan bahwa sebenarnya kinerja pria dan wanita dalam menangani pekerjaan relatif sama. Keduanya hampir sama konsistensinya dalam memecahkan masalah, keterampilan analitis dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, dan kemampuan belajar 3. Status perkawinan Status perkawinan akan meningkatkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannnya karena nilai pekerjaannya lebih berharga dan penting karena bertanggung jawab pada keluarga, biasanya karyawan yang telah menikah lebih puas dengan pekerjaanya disbanding yang belum menikah. 4. Masa kerja Masa kerja yang lebih lama menunjukkan pengalaman kerja yang lebih dari seseorang dibanding rekannya yang baru dan ini akan mempengaruhi perilakunya dalam bekerja. B. Kemampuan Setiap manusia mempunyai kemampuan berfikir tapi kemampuan ini berbeda-beda ada yang lebih dan ada yang kurang. Seluruh kemampuan seseorang pada hakikatnya tersusun dari dua faktor yaitu: 1. Kemampuan intelektual, yaitu kemampuan yang diperlukan untuk menjalankankegiatan mental. Untuk mengungkap kemampuan ini digunakan tes IQ yang berusahamengeksplorasi dimensi yang membentuk kemampuan intelektual yakni, a. Kecerdasan numeris , yaitu kemampuan berhitung dengan cepat dan tepat, b. Pemahaman verbal, yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengarserta relasinya satu sama lain c. Kecepatan perceptual, yaitu kemampuan mengenali kemiripan dan beda visualdengan cepat dan tepat, d. Penalaran induktif, yaitu kemampuan mengenali suatu urutan secara logis dalamsuatu masalah dan kemdian memecahkan masalah tersebut, e. Penalaran deduktif, yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasidari suatu argumen, f. Visualisasi ruang, yaitu kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akantampak seandainya posisinya dalam ruang dirubah, g. Ingatan (memory ), yaitu kemampuan menahan dan mengenang kembalipengalaman masa lalu. Untuk pekerjaan yang memerlukan rutinitas tinggi dantidak memerlukan intelektualitas tinggi, IQ tinggi tidak ada relevansinya dengankinerja. Namun pemahaman verbal, kecepatan persepsi, visualisasi ruand daningatan banyak diperlukan di berbagai bidang pekerjaan. Sehingga tes IQ tetapdiperlukan. 2. Kemampuan fisik, adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugasyang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan. Karyawan yangmempunyai kemampuan intelektual dan fisiknya tidak sesuai dengan tuntutanpekerjaan, sipastikan akan merupakan penghambat pencapaian tujuan kinerja atauproduktifitas. Seorang pilot misalnya harus berkualitas tinggi kemampuan visualisasiruangnya, penjagapantai harus kuat kemampuan visualisasi dan koordinasi tubuhnya. C. Kepribadian Kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang. Hal ini paling sering digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan oleh seseorang. Determinan Kepribadian terdiri dari: 1. Keturunan Karakteristik kepribadian tidak seluruhnya ditentukan oleh keturunan, tetapi kebanyakan seorang anak memiliki karakteristik yang hamper sama dengan orang tuanya. 2. Lingkungan Lingkungan memainkan peran yang cukup besar dalam membentuk kepribadian seseorang seperti budaya, keluarga, teman-teman, dan kelompok-kelompok social serta pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. 3. Situasi Kepribadian seseorang walaupun pada umumnya mantap dan konsisten, berubah dalam situasiyang berbeda. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berlainan memunculkan aspek-aspek yang berlainan dari kepribadian seseorang. D. Pembelajaran Pembelajaran adalah setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Suatu perubahan proses berfikir atau sikap seorang individ, jika tidak diiringi dengan perubahan perilaku, nelum merupakan pembelajaran. Perbedaan dimensi individu dalam sebuah organisasi dipengaruhi oleh: konsep diri, cirri kepribadian, sikap, kemampuan, dan emosi. Konsep diri adalah bagaimana anda memandang diri sendiri, kepribadian adalah bagaimana anada menampilkan diri anda didepan orang lain. E. Sikap Sikap adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan mengenai sesuatu. Dalam perilaku organisasi, pemahaman atas sikap penting, karena sikap mempengaruhi perilaku kerja. komponen sikap terrdiri dari: a. Kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap b. Afektif, segmen emosional dari suatu sikap c. Perilaku,suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. F. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. atau persaan senang atau tidak senang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja mempengaruhi sikap. G. Persepsi Ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya distorsi dalam persepsi atau adanya perbedaanpersepsi dalam memaknai sesuatu. Faktor tersebut adalah : a. Pemberian Kesan (perceiver ). Bagaimana seseorang memberikan arti terhadap sesuatusangat ditentukan oleh karakteristik kepribadian orang tersebut. Misalnya umur, lamabekerja, status, tingkat pendidikan, agama, budaya, dan lain-lain. b. Sasaran. Atribut yang melekat pada objek yang sedang diamati akan dipersepsikanmsehingga dapat mempengaruhi bagaimana orang mempersepsikan hal tersebut.misalnya dari wujud fisik, tinggi, bentuk tubuh, rambut, cara berpakaian, suara, gerakan,bahasa tubuh maupun sikapnya yang memberikan berbagai persepsi yang berbeda daritiap orang yang berbeda. c. Situasi. Lingkungan sangat menentukan individu/kelompok dalam mempersepsikanobjek atau kejadian. Contoh, setiap malam minggu Anda melihat sesorang di sebuahcafé. Menurut Anda, orang tersebut tidak menarik. Tetapi ketika orang tersebut datangke masjid, menurut Anda, orang tersebut menjadi sangat menarik. Namun mungkin saja orang lain tidak menilainya demikian. Perilaku Kelompok Dalam Organisasi Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri bila satu kelompok terdapat dalam satu organisasi maka anggotanya harus termotivasi untuk bergabung, menganggap kelompok sebagai kesatuan unit dari orang yang berinteraksi, berkontribusi da;lam berbagai jumlah proses kelompok, dan mencapai kesepakatan dan ketidaksepakatan melalui berbagi interaksi. Suatu kelompok dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal adalah kelompok yang didefenisikan oleh struktur organisasi seperti: preiden dengan staf menterinya, ketua DPR dengan anggota komisi, dan lain-lain. Kelompok informal adalah kelompok yang terstruktur atau tidak, formal atau tidak ditetapkan secara organisasi, muncul sebagai tanggapan terhadap kebutuhan akan kontak sosial. Kelompok merupakan bagian dalam kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibat dalam aktifitas kelompok, demikian juga kelompok merupakan bagian dari organisasi, dalam organisasi akan banyak ditemui kelompok-kelompok. Karakteristik suatu kelompok yaitu: adanya dua orang atau lebih, berinteraksi satu sama lain, saling memebagi beberapa tujuan yang sama, dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok. Dasar-dasar Perilaku Kelompok Dasar-dasar perilaku kelompok terdiri dari: kondisi eksternal pada kelompok, sumber daya anggota, sumber kelompok, proses kelompok,tugas-tugas kelompok,kinerja dan kepuasan, teori psikologi. A. Kondisi eksternal pada kelompok 1. Startegi organisasi: meliputi tujuan-tujuan organisasi dan cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut. 2. Struktur otoritas: ketentuan mengenai otoritas yang dimilki oleh setiap bagian/ setiap individu dalam suatu organisasi karena setiap individu atau kelompok memilki otoritas yang berbeda. 3. Peraturan formal: ketentuan mengenai aturan, prosedur, kebijakan, dan ragam lain dari peraturan induk membakukan perilaku karyawan 4. Sumber daya organisasional: merupakan sumber daya uang, waktu, bahan mentah, peralatan yang dialokasikan oleh organisasi pada kelompok. 5. Proses seleksi perilaku para personil: criteria-kriteria tertentu yang digun akan dalam proses merekrut karyawan, proses seleksi tersebut akan menempatkan man in the right place 6. Evaluasi kinerja dan system ganjaran: proses melakukan evaluasi terhadap hasil kerja anggota kelompok setelah dievaluasi, maka perlu diteruskan dengan system ganjaran akan hasil evaluasi tersebut. 7. Budaya organisasi: merupakan standar untuk keryawan mengenai perilaku yang dapat diterima dengan baik dan yang tidak dapat diterima. B. Sumber daya anggota Adapun sumber daya yang berperan sangat penting pada anggota individu, yaitu kemampuan dan karakteristik kepribadian. 1. Kemampuan, ada hubungan antara kemampuan intelektual dengan relevansi tugas terhadap kinerja kelompok 2. Karakteristik kepribadian, ada hubungan antara karakterisitik kepribadian yang positif dalam budaya terhadap produktifitas, semangat, dan kekohesifan kelompok. C. Struktur kelompok Kelompok kerja memiliki struktur yang dapat membentuk perilaku anggota kelompok tertentu. Ada beberapa variable struktur kelomp[ok yaitu: kepemimpinan formal, peran, norma, status kelompok, ukuran kelompok, dan komposisi kelompok. 1. Kepemimpinan formal Pemimpin formal hampir selalu ada dalam setiap kelompok kerja. Pemimpin ini mempunyai peran penting dalam keberhasilan kelompok. 2. Peran Tiap-tiap anggota kerlompok memainkan suatu peran. Hasilny akan baik apabila peran dimainkan dengan konsisten. Tapi sering seseorang dituntu memainkan peran yang berbeda. Didalam berperan juga seringkali terjadi konflik dan pengalaman selain tuntutan dari pemberi peran dalam organisasi. 3. Norma Adalah standar perlaku yang dapat diterima dengan baik dalam suatu kelompok dan digunakan oleh semua anggota dalam kelompok tersebut. Norma tiap kelompok akan berbeda denngan norma kelompok lainnya. 4. Status Status adalah posisi yang didefenisikan secara social yang diberikamn kepada kelompok atau anggota oleh orang lain. Status mempengaruhi kekuatan norma dan tekanan dalam kelompok. 5. Komposisi Untuk menyelesaikan suatu kegiatan, kelompok yang terdiri dari beranekaragam keterampilan dan pengetahuan akan lebih efektif disbanding kelompok yang anggotanya homogen. D. Proses kelompok Dalam tugas kelompok, sumbangan tiap individu tidak tampak dengan jelas karena ada individu yang mengurangi upayanya sehingga hasil yang diperoleh oleh kelompoktidak maksimal tetapi ada juga individu yang menciptakan keluaran (output) lebih besar dari pada masukkan (input) E. Tugas-tugas kelompok Tugas yang memiliki tingkat ketidakpastian tinggi menuntut lebih banyak pemrosesan informasi, tergantung pada: 1. Pengambilan keputusan kelompok Keputusan yang diambil oleh dua orang atau lebih lebih naik dari pada satu orang. Kenyataannya pada saat ini banyak keputusan dalam organisasi yang diambil oleh kelompok, tim, komite. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari pengambilan keputusan berdasarkan pada kelompok, yaitu: Keuntungan kelompok: informasi dan pengetahuan lebih lengkap, lebih banyak pendekatan dan alternativ dapat dikembangkan, meningkatkan dukungan dan keputusan terhadap keputusan yang dibuat dan dilaksanakan oleh kelompok, dan kegitimasi meningkat. Keruguian dari kelompok: menghabiskan waktu, tekanan untuk sesuai, dominasi oleh beberapa orang, tanggung jawab kembar. 2. Teknik pengambilan keputusan Tekniki pengambilan keputusan dalam kelompok yaitu: interaksi, sumbang saran. Teknik kelompok nominal, teknik delphhi, pertemuan elektronik. F. Kinerja dan Kepuasan Ada beberapa factor yang berhubungan dengan dengan kinerja yaitu: persepsi peran, norma, status, ukuran kelompok, susunan demografis, tugas kelompok, dan kekohesifan. Keputusan anggota dipengaruhi oleh hubungan persepsi, peran kinerja antara atasan dan bawahan. G. Teori psikologi The collaborative Classroom. Kegiatan kerjasama adalah jika 2 orang atau lebih bekerja sama untuk tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Dengan demikian terdapat dua unsure yaitu kerjasama, saling ketergantungan yang positif. Kekompakan dalam kelompok akan terwujud bila setiap anggota mempunyai perasaan bahwa dirinya merupakan begian dari suatu kelompok dan perasaan tersebut harus beredasarkan pada kepercayaan. Teori-teori Pembentukan Kelompok Ada beberapa kedekatan yang dapat dikemukakan berkaitan dengan pembentukan kelompok, yaitu: a. Teori kedekatan Teori ini adalah teori yang sangat dasar dan menjelaskan tentang adanya afiliasi diantara orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan adanya kedekatan. b. Teori interaksi Teori ini menjelaskan pembentukan kelompok berdasarkan aktivitas-aktivitas, interaksi-interaksi, sentiment-sentimen (perasaan dan emosi). Dan semuanya saling berhubungan. - Semakin banyak aktifitas seseorang dilakukan dengan orang lain, semakin beraneka interaksi-interaksinya dan semaki kuat tumbuhnya sentiment-sentimen mereka - Semakin banyak interaksi-interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain. - Semakin banyak aktivitas-aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentiment seseorang dipahami olleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkan aktivitas dan interaksi-interaskri. c. Teori keseimbangan Teori menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap didalam menanggapi sesuatu tujuan d. Teori pertukaran Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, teori interaksi, dan teori keseimbangan memeinkan peranan dalam teori ini. Kesimpulan Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan, dengan kata lain perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh tujuan tertentu. Dan dalam mencapai tujuan tertentu seseorang selalu mempunyai motif . motif adalah ikhwal “mengapanya” perilaku. Motif timbul dan mempertahankan aktivitas serta menentukan arah umum perilaku seseorang. Motif atau kebutuhan merupakan dorongan utama aktivitas. Setelah bertahun-tahun teori dan riset dikembangkan, akhirnya secara umum disepakati, bahwa: a. Perilaku timbul karena suatu sebab b. Perilaku diarahkan pada tujuan c. Perilaku yang dapat diamati masih dapat diukur. Membuat laporan, menyusun program, merangkai sperpart computer, dll. d. Perilaku yang tidak langsung dapat diamati seperti: berfikir, berpresepsi juga penting dalam mencapai tujuan e. Perilaku bermotivasi. Perilaku kelompok merupakan respon-respon anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang diadopsinya. Jadi ketika sebuah kelompok memasuki dunia organisasi maka karakteristik yang dibawanya adalah kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Dan organisasi juga mempunyai karakteristik yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, system penggajian, system pengendalian dan lain sebagainya. Jika karakteristik antara kelompok digabungkan dengan karakteristik organisasi maka akan terwujud perilaku kelompok dalam organisasi. Jadi perilaku kelompok dalam organisasi adalah suatu fungsi dari interaksi antara sebuah kelompok dengan lingkungannya (organisasi)
DAFTAR PUSTAKA Angelo kinicki, Robert kreitner. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta: salemba empat. Donnelly, Gibson, Ivancevich. 1985. Organisasi. Jakarta: Erlangga KenBlanchard, Paul Hersey. 1982. Manajemen perilaku organisasi. Jakarta: Erlangga. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasonal. Yogyakarta : ANDI.
Perilaku Individu dan Kelompok dalam Sebuah Organisasi.docx
Perilaku Individu dan Kelompok dalam Sebuah Organisasi.docx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar